Indonesia disebut memiliki potensi pembangkit listrik tenaga air yang besar. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam rangkaian acara COP28 di Dubai.
Dia menyebutkan, meskipun potensinya besar masih ada tantangan untuk mencapai sumber-sumber hydropower tersebut. Misalnya lokasi yang jauh dari pusat ekonomi dan pusat demand listrik juga menjadi tantangan untuk perusahaan.
"Nah tentu saja hal ini membangun suatu strategi baru yaitu accelerated renewable energy development dan di dalamnya sudah dirancang oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian ESDM, di mana ada perencanaan dan pembangunan green enabling transmition line sehingga dengan adanya green transmition line ini maka potensi hydropower yang tadinya ada di lokasi jauh dan belum bisa dimanfaatkan bisa segera dimanfaatkan," ujar dia di Paviliun Indonesia COP28, Dubai, ditulis Senin (4/12/2023).
Darmawan mengungkapkan dalam perencanaan di 2040 ada penambahan sekitar 32 gigawatt renewable energy sebagai based slot dan sebagian besar merupakan tenaga air.
Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan kolaborasi secara internasional. "Tentu saja strateginya seperti apa, kami juga saling berbagi dan dalam proses ini semua tantangannya bukan hanya bisa dipetakan, tapi juga bisa diselesaikan," ujar dia.
Selanjutnaya, PLN juga membangun kolaborasi dan investasi secara bersama-sama dengan satu tujuan, agar sumber daya energi baru terbarukan yang besar di Indonesia bisa dimanfaatkan. "Bagaimana kita bisa menyediakan affordable green energy. Lalu manfaat buat pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat yang selama ini dipimpin oleh Presiden Joko Widodo bisa terus dijaga momentumnya," ujar dia.
Kemudian dalam prosesnya, PLN juga terus membangun kapasitas nasional sehingga menciptakan lapangan pekerjaan, memberikan kemakmuran kepada rakyat, memerangi kemiskinan.
"Ini juga memerangi kemiskinan dan dalam proses itu tentu saja we have to take care the environment. Jadi dalam proses ini kita menjaga agar ke depannya penyediaan energi bukan hanya affordable tapi juga sustainable," jelas Darmawan.
(kil/rrd)