Laporan dari Dubai

Gaet Perusahaan Saudi, PLN-Pupuk Indonesia Garap Green Ammonia di Gresik

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 05 Des 2023 13:10 WIB
Gandeng Perusahaan Arab Saudi, PLN dan Pupuk Indonesia Kembangkan Green Ammonia di Gresik - Dok. PLN
Dubai -

PT PLN (Persero) bersinergi dengan PT Pupuk Indonesia serta perusahaan energi asal Arab Saudi ACWA Power meneken Joint Development Agreement (JDA) untuk pengembangan ekosistem green hydrogen dan green ammonia di kawasan industri Pertrokimia Gresik.

Kesepakatan kerja sama ini dilakukan di sela-sela acara COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab pada Minggu (3/12/2023).

Dalam kerja sama ini, PLN akan mendukung penyediaan tenaga listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang berasal dari Banyuwangi dan Pulau Madura. Listrik ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) atau angin maupun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas maksimum 200 MW.

Kemudian, listrik tersebut kemudian akan dipasok ke fasilitas produksi anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu Petrokimia Gresik, untuk menghasilkan green hydrogen. Selanjutnya, green hydrogen akan dikonversi menjadi green ammonia melalui pabrik amonia eksisting di kawasan industri pupuk di Gresik tersebut.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan komitmen PLN dalam menghadirkan energi bersih di antaranya melalui pengembangan Green Hydrogen dan Green Ammonia di Indonesia. Darmawan menyebut, kolaborasi ini sebagai bagian komitmen tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) Aliansi Strategis pada tanggal 14 November 2022 saat momentum G20 di Bali.

"Hidrogen hijau merupakan salah satu jawaban untuk transisi energi. Karenanya, pengembangan hidrogen hijau menjadi fokus kami dalam upaya mengakselerasi transisi energi," ujar Darmawan di Paviliun Indonesia COP28 Dubai, ditulis Selasa (5/12/2023).

Darmawan menyebut kolaborasi ini untuk memaksimalkan upaya pengembangan energi alternatif yang memiliki potensi ekonomi menjanjikan dan tetap ramah lingkungan.

Dalam kolaborasi ini, PLN akan memasok listrik untuk Green Hydrogen Plant (GHP) yang bersumber dari pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan cadangan dari pasokan listrik bersih tambahan lewat sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC).

PLN akan menyediakan kapasitas jaringan transmisi untuk proyek koneksi Pembangkit Listrik EBT ke sistem industri hidrogen hijau terintegrasi ini. Listrik hijau akan disalurkan melalui sistem transmisi PLN ke lokasi pabrik Pupuk Indonesia sebagai bahan baku Green Ammonia.

"Kami melihat komitmen yang kuat dari pemerintah, PLN, Pupuk Indonesia dan ACWA Power, karena itu kami siap mendukung upaya pengembangan bersama Green Hydrogen dan Green Ammonia ini untuk mencapai tujuan bersama," ujar dia.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengungkapkan kerja sama ini merupakan tindak lanjut atas Joint Development Study Agreement (JDSA), atau studi pengembangan bersama green hydrogen dan green ammonia yang telah ditandatangani pada Juli 2023 lalu. Dalam studi tersebut, ketiga belah pihak telah mengumpulkan berbagai data, informasi, serta kunjungan lapangan untuk mempersiapkan langkah lebih lanjut.

"Ini adalah sebuah kolaborasi global untuk mendukung penurunan emisi karbon melalui pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Proyek ini akan semakin mendorong iklim investasi dan pengembangan ekosistem energi hijau di Indonesia, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission pemerintah," jelas Rahmad.

Dalam kerja sama ini, lanjut Rahmad, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power akan membentuk sebuah perusahaan joint-venture (JV) dengan ACWA Power sebagai koordinator. Perusahaan patungan ini akan menjalankan proyek, termasuk pemilihan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, & Construction) hingga penjualan green ammonia untuk pasar domestik maupun mancanegara.

Sebagai informasi, ACWA Power merupakan investor dan operator pembangkit listrik asal Arab Saudi yang telah beroperasi di 13 negara. Saat ini ACWA Power sedang menggarap proyek green hydrogen terbesar di dunia pada mega proyek Neom milik kerajaan Arab Saudi.

Dalam kerja sama ini, lanjut Rahmad, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power akan membentuk sebuah perusahaan joint-venture (JV) dengan ACWA Power sebagai koordinator. Perusahaan patungan ini akan menjalankan proyek, termasuk pemilihan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, & Construction) hingga penjualan green ammonia untuk pasar domestik maupun mancanegara.

Sebagai informasi, ACWA Power merupakan investor dan operator pembangkit listrik asal Arab Saudi yang telah beroperasi di 13 negara. Saat ini ACWA Power sedang menggarap proyek green hydrogen terbesar di dunia pada mega proyek Neom milik kerajaan Arab Saudi.

Simak juga Video: Polusi Tetap Ada Walau PLTU Suralaya Dimatikan







(kil/rrd)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork