Pertalite jadi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang banyak digunakan di Indonesia. Harga Pertalite ditetapkan sebesar Rp 10.000 ribu/liter, dan belum berubah sejak disesuaikan pada September 2022.
Namun harga tersebut ternyata bukan harga keekonomian atau harga asli Pertalite. Harga Pertalite juga tak turun meski BBM non subsidi sudah turun. Berikut penjelasannya.
1. Segini Harga Asli Pertalite, Bukan Rp 10.000/Liter
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan harga keekonomian Pertalite sebenarnya adalah sekitar Rp 13.000/liter. Ia menyebut selisih harga sebesar Rp 3.000 ditanggung oleh pemerintah.
"Pertalite sekitar Rp 13.000, jadi yang diberikan pemerintah ya masih sekitar Rp 3.000," ujarnya kepada detikcom di Jakarta, Selasa (5/12) kemarin.
Sementara Solar harganya lebih tinggi yaitu sekitar Rp 14.000-15.000 per liter. Artinya subsidi untuk Solar jauh lebih besar dibandingkan Pertalite.
"Solar lebih besar lagi, dari Rp 6.800 sampai harganya keekonomiannya, coba aja dibandingkan dengan Dexlite, tapi Solar di bawah dikit jadi ya mungkin Rp 14.000-15.000-an," jelasnya.
2. Alasan Pertalite Tak Bisa Langsung Turun Meski Pertamax Turun
Harga BBM non subsidi milik PT Pertamina (Persero), yaitu Pertamax hingga Pertamax Turbo sudah turun untuk Desember 2023. Lantas, kapan harga Solar dan Pertalite bisa turun?
Irto Ginting menjelaskan, penyesuaian harga Solar dan Pertalite ditentukan pemerintah selaku regulator. Penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut juga tergantung pergerakan harga minyak mentah dunia.
"Kalau bicara BBM penugasan baik itu Pertalite maupun Solar kewenangannya ada di regulator. Kapan itu akan turun tentunya akan melihat formulasinya, bagaimana pergerakan harga minyak mentahnya juga," ujarnya kepada detikcom.
Ia mengatakan, jika harga minyak mentah turun di bawah harga saat ini maka pemerintah bakal mengkaji harga Pertalite dan Solar. "Kalau harga minyak mentah nanti turun di bawah harga saat ini, penjualan BBM saat ini, Solar atau Pertalite yang bersidi tadi tentunya pemerintah akan mengkaji kembali untuk harga itu," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengkonfirmasi jika Pertalite belum ada peluang turun. Arifin juga mengkonfirmasi harga minyak dunia masih tinggi, sekitar US$ 82 per barrel. "Kagak (peluang turun)," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (1/12) kemarin.
Simak Video "Jokowi Belum Tahu Rencana Pertamina Hapus Pertalite Tahun Depan"
(ily/fdl)