Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) buka suara soal kuota solar subsidi hingga tutup tahun 2024. Menurut BPH Migas penyaluran solar tetap sesuai kebutuhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Pemerintah akan tetap menyalurkan solar sesuai kebutuhan masyarakat. Jadi tidak usah khawatir bahwa itu akan terpenuhi sampai dengan akhir tahun," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode NATARU 2023/2024, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Jumat (15/12/2023).
Senada, Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurahman menekankan yang terpenting adalah memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi sesuai amanat pemerintah. Selain itu, penyalurannya juga akan tetap dikendalikan sehingga tepat sasaran.
"Yang penting pesannya pemerintah itu semua kebutuhan dipenuhi. Itu aja. Ya tapi tetap kita kendalikan. Mungkin ya yang kita lihat sekarang sih aman kan nggak, atau ada arahan menteri, arahan pemerintah kita harus jaga itu aja," kata Saleh.
Di sisi lain,Saleh mengakui bahwa memang ada kenaikan permintaan Solar di pasaran. Meski begitu, kondisi ini tetap bisa dikendalikan sehingga dampaknya tidak akan terlalu ekstrem.
"Ya ada kenaikan sedikit tapi istilahnya itu dikendalikan dengan sangat kuat. Nggak ekstrem, yang penting sisa sebulan minggu ke depan ini semua kebutuhan masyarakat dipenuhi," jelasnya.
Kemudian saat ditanya tentang usulan Kementerian ESDM menambah kuota 1,3 juta kl, menurutnya kenaikannya tidak sebesar itu.
"Nggak, sampai segitu. Jadi poinnya jangan tanya berapa volumenya, bahwa kebutuhannya Pertamina ini akan menyalurkan. Kan nanti tahunya belakangan nih setelah total. Setelah total baru ketahuan kan berapa. Kalau kita bilang sekarang 'oh segitu', nanti di bawah itu. Jadi saya lebih senang mengatakan bahwa kita kebijakan pemerintah kan, Pak Menteri bilang, dan kita juga mau mengontrol," terang Saleh.
Selain itu, ia juga optimistis, lewat pengetatan sistem maka penyaluran Solar subsidi juga akan tekendali dan lebih tepat sasaran. Dengan demikian, harapannya juga pembengkakan bisa lebih terkendali.
"Semua sistem diperketat sekarang ini, sehingga soalnya QR Code ya kan, masalah-masalah yang selama ini masih ada. Bug sistem itu sekarang yang coba dikendalikan, sehingga orang kalau udah ngisi di sini, nggak bisa lagi ngisi di sana. QR Code-nya bagaimana cara supaya tidak bisa ditiru-tiru mereka. Jadi Insyaallah ada seminggu terakhir, dua minggu terakhir ini, pasokan solar aman," papar Saleh.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
(shc/hns)