Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyebut pemerintah Prabowo-Gibran akan komitmen mengurangi emisi karbon dan akan tancap gas meningkatkan perdagangan karbon di Indonesia.
Asal tahu saja, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mau membentuk badan khusus yakni, Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK). Roro juga mengatakan bahwa akan ada diskusi lebih lanjut dengan Menteri Perdagangan terkait perdagangan karbon ini.
"Ini salah satu yang agak menarik, yang nanti insya Allah saya ingin berkomunikasi juga dengan Pak Menteri mengenai perdagangan karbon. Ini menarik juga karena kita punya komitmen untuk mengurangi emisi karbon sebesar 32%" kata Esti di Kementerian Perdagangan Jakarta, Selasa (22/10/2024).
"Di tahun 2030 kita punya nationally determined contribution di Indonesia. Siapa tahu ini merupakan sesuatu hal yang patut kita sinergikan ke depannya," sambungnya.
Diketahui, Nationally Determined Contribution (NDC) merupakan komitmen yang ditetapkan secara nasional yang dibuat oleh negara-negara pihak yang meratifikasi Persetujuan Paris (Paris Agreement) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai tujuan iklim global.
Roro juga menerangkan bahwa pada dasarnya pemerintah mempunyai semangat untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden Prabowo selalu menekankan mengenai peningkatan pertumbuhan ekonomi 8%.
"Saat itu juga ada bonus demografi yang saat ini kita hadapi bersama, sekitar 68% hingga 70% dari total penduduk Republik Indonesia itu dari kalangan produktif. Jadi mudah-mudahan itu sendiri bisa menjadi fondasi dari setiap kegiatan ekonomi yang terjadi di dalam negeri," tutupnya.
Lihat juga Video 'Jokowi Luncurkan Bursa Karbon Indonesia: Kontribusi Lawan Krisis Iklim':
(fdl/fdl)