Perusahaan migas asal Inggris, British Petroleum (BP), akan berinvestasi di Indonesia sebesar US$ 7 miliar atau setara Rp 110,95 triliun (kurs Rp 15.850). Investasi ini dikucurkan untuk proyek Tangguh Ubadari, Carbon Capture Utilization & Storage/CCUS, dan Compression (UCC).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, mengatakan keputusan investasi tersebut dilakukan setelah melalui evaluasi pihak BP bersama Pemerintah melalui SKK Migas. Pemerintah mengapresiasi dan mendukung penuh investasi migas BP di Indonesia.
"Investasi sekitar US$ 7 miliar ini sangat besar, dan juga mendukung produksi migas nasional, juga yang terpenting adalah meningkatkan nilai tambah bagi daerah, peningkatan pendapatan daerah, multiplier effect yang positif bagi daerah," ujar Bahlil, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (25/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahlil mengatakan, pihaknya mengapresiasi keputusan investasi BP dan mitra, pada proyek Tangguh UCC. Menurutnya, keputusan investasi akhir atas proyek UCC ini merupakan bukti bahwa industri migas di Indonesia masih menjanjikan dan dapat menarik investasi dari luar negeri.
Melalui proyek UCC Tangguh ini, Pemerintah akan lebih fokus pada peningkatan produksi migas. Hal dalam rangka mendukung visi misi Prabowo dalam mencapai ketahanan dan pelestarian energi.
"Sesuai dengan Arahan Bapak Presiden Prabowo, untuk meningkatkan produksi dan lift migas. Dengan adanya proyek BP Tangguh, Pemerintah akan lebih fokus mengupayakan peningkatan produksi migas," ujar Bahlil.
Keputusan investasi akhir dari BP atas proyek ini telah dikantongi Presiden Prabowo Subianto dalam lawatannya ke London, Inggris, beberapa waktu lalu, tepatnya pada momentum CEO Roundtable Forum, Kamis (21/11/2024).
"Saya bertemu dengan pemimpin-pemimpin perusahaan besar, di sini ada 19 tokoh. Mereka sudah berkomitmen investasi US$ 8,5 miliar dolar AS. Ini menunjukkan optimisme mereka terhadap ekonomi kita," ujar Presiden Prabowo.
Sebagai informasi, Proyek CCUS ini merupakan proyek skala besar yang berpotensi menjadi CCS Hub pertama di Indonesia. Cadangan gas dari Proyek UCC ini sekitar 3 triliun kaki kubik (TCF) dan direncanakan onstream tahun 2028.
Proyek ini berpotensi punya kapasitas penyimpanan CO2 sekitar 1,8 Gigaton dan pada fasa awal akan menginjeksikan sekitar 15 juta ton CO2 dari emisi fasilitas operasi Tangguh LNG.
Proyek UCC ini mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari, peningkatan perolehan gas (EGR) melalui penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan Karbon (CCUS) di lapangan Vorwata, serta pemasangan kompresor di darat, memperluas dan memanfaatkan infrastruktur yang telah ada di fasilitas Tangguh LNG di Papua Barat, Indonesia.
Lihat juga video: Bank Jatim-SKK Migas Sabet detikJatim Awards 'Program Bisnis Terpuji'