Bitcoin Bakal Adem Ayem Sampai 2024, Jangan Harap Ada Lonjakan

Iffa Naila Safira Widyawati - detikFinance
Rabu, 23 Feb 2022 11:21 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/da-kuk
Jakarta -

Co-Founder salah satu bursa kripto terbesar dunia, Huobi, Jun Du mengatakan bahwa harga Bitcoin diperkirakan tidak akan naik signifikan hingga akhir 2024 atau pada awal 2025. Kenapa ya?

Hal ini bisa terjadi karena adanya indikasi siklus harga yang terjadi seperti masa lalu. Tren kenaikan harga Bitcoin juga terkait erat dengan proses Halving yang terjadi setiap empat tahun sekali.

Halving merupakan kondisi ketika imbalan bagi penambang Bitcoin (block reward) berkurang setengah setelah selesai menambang 210.000 blok, atau terjadi empat tahun sekali, seperti dilansir BlogPluang.

Penambang Bitcoin menjalankan komputer khusus untuk memecahkan teka-teki matematika yang kompleks untuk transaksi di jaringan Bitcoin. Sebagai upahnya, para penambang Bitcoin dibayar dalam Bitcoin juga, dan ini mempengaruhi proses Halving dalam tren kenaikan harga Bitcoin itu sendiri.

Halving terakhir terjadi pada Mei 2020, dan 2021, di mana bitcoin mencapai titik tertinggi sepanjang masa yaitu di atas US$ 68.000. Kejadian serupa juga pernah terjadi empat tahun sebelumnya yaitu pada 2016 dan Bitcoin juga mencapai rekor tertingginya pada saat itu.

Setelah mengalami kedua puncak itu, Bitcoin malah jatuh harga. Saat ini, Bitcoin berada hampir 40% dari rekor tertingginya sejak November lalu.

Bitcoin juga masih mengalami penurunan, terlihat dari beberapa posisi terendahnya di bulan Januari. Halving selanjutnya diprediksi akan terjadi dalam dua tahun lagi yaitu pada 2024.

"Jika ini berlanjut, kita sekarang berada pada tahap awal bearish market," kata Du, dikutip dari CNBC, Rabu (23/2/2022).

Du juga mengatakan bahwa untuk saat ini sangat sulit memprediksi secara pasti karena banyak faktor yang bisa mempengaruhi pasar apalagi saat COVID-19.




(ara/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork