Ajaib Catat Minat Investor Ritel Beli Saham Perdana GoTo Tinggi

Dea Duta Aulia - detikFinance
Jumat, 25 Mar 2022 13:25 WIB
Foto: Ajaib
Jakarta -

Langkah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) masih menjadi topik hangat yang diperbincangkan di masyarakat. Proses penawaran awal ini berhasil menarik respons positif calon investor.

Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia, Anna Lora mengatakan dengan jaringan ekosistem, model, dan pertumbuhan bisnis ke depan yang sangat luas, saham GOTO dinilai memiliki daya tarik yang besar bagi masyarakat.

Ditambah GOTO merupakan satu-satunya perusahaan di kawasan Asia Tenggara yang menawarkan layanan on-demand services, e-commerce dan financial technology services yang berskala besar dan terintegrasi di dalam satu ekosistem.

"Dalam kurun waktu lebih dari sepekan periode book building, Ajaib melihat antusiasme yang tinggi dari para investor khususnya investor ritel untuk berpartisipasi dalam melakukan pemesanan saham perdana GOTO. Adanya perpanjangan waktu penawaran awal pun diharapkan membuat para investor dapat memahami mekanisme pemesanan saham dan mempertimbangkan keputusan investasi dengan baik," kata Anna Lora dalam keterangan tertulis, Jumat (25/3/2022)

Anna menjelaskan pihaknya mencatat hingga kini jumlah pemesanan saham perdana GOTO melalui aplikasi Ajaib terus meningkat. Peningkatan tersebut tidak terlepas dari harga saham perdana berkisar Rp 316-346/lembar saham yang masih terjangkau di kantong investor ritel.

"Momen IPO GOTO sebagai perusahaan decacorn terbesar di Tanah Air dinilai menjadi salah satu faktor yang dapat mendorong pasar modal Indonesia lebih maju dan akan berdampak positif terhadap iklim startup IPO di Indonesia kedepannya," jelasnya.

Ia mengatakan langkah GOTO masuk Bursa diharapkan dapat mendorong kemajuan ekosistem teknologi dan digital di Indonesia.

"Tercatatnya GOTO di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga diharapkan akan mendorong lebih banyak perusahaan startup dan unicorn lain di Indonesia untuk masuk ke pasar modal Indonesia," tutupnya.




(ncm/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork