Drama PayTren Yusuf Mansur: Dulu Hype Sponsori Klub Eropa, Kini Butuh Rp 200 T

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 13 Apr 2022 12:16 WIB
Foto: instagram @yusufmansurnew
Jakarta -

Nama Paytren sedang menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Perusahaan besutan Ustaz Yusuf Mansur itu disebut sedang butuh uang banyak.

Sejak seminggu lalu, jagat maya dihebohkan dengan viralnya video Yusuf Mansur marah-marah. Dalam video itu, Yusuf Mansur mengatakan saat ini dia butuh uang untuk pengembangan PayTren ke depan.

Dalam video itu Yusuf Mansur menyatakan butuh Rp 1 triliun untuk membesarkan PayTren. Tak lama berselang, muncul sebuah tangkapan layar perbincangan Yusuf Mansur dengan seseorang yang menyebut PayTren butuh uang bukan cuma Rp 1 triliun, tapi Rp 200 triliun.

Ramai diperbincangkan, seperti apa perjalanan bisnis PayTren?

PayTren sendiri adalah sebuah aplikasi dompet elektronik yang dapat memberikan layanan keuangan dengan mudah lewat handphone kepada masyarakat. Aplikasi ini berada di bawah bendera PT Verita Sentosa Internasional.

Yusuf Mansur diketahui membangun PayTren sejak tahun 2013. Sejak saat itu PayTren menjamur di kalangan masyarakat, banyak orang pun menjadi mitra PayTren.

Namun, perjalanan PayTren tak sepenuhnya mulus. Drama muncul di sekitar tahun 2017. Layanan isi ulang PayTren sempat dihentikan oleh Bank Indonesia (BI). Saat itu penghentian dilakukan karena BI mengutamakan keamanan transaksi masyarakat, karena ada penghimpunan dana dan ada bisnis yang harus dijalankan sesuai aturan.

PayTren di tahun 2017 belum mengantongi izin dari regulator sistem pembayaran ini. Setelah penutupan itu, Ustaz Yusuf Mansur langsung memenuhi aturan BI.

Pada 1 Juni 2018 Bank Indonesia menerbitkan izin kepada Veritra Sentosa Internasional (Treni) perusahaan yang mengelola PayTren. Perizinan sesuai dengan surat Bank Indonesia no. 20/2017/DKSP/Srt/B tanggal 22 Mei perihal persetujuan izin.

Saat ini PayTren memiliki tagline "Teman Setia Bayar-Bayar" Paytren akan menjadi jawaban bagi kemudahan siapa saja dalam bertransaksi. Berbagai fitur Paytren yang bisa digunakan oleh penggunanya seperti layanan beli pulsa/data, bayar merchant, membayar tagihan hingga pembayaran asuransi.

Paytren juga bisa dimanfaatkan oleh lembaga institusi pendidikan sebagai alat pembayaran. Selain itu fitur-fitur Paytren juga mendukung transfer dana antar bank dan juga untuk transaksi belanja online. Lewat aplikasi Paytren pengguna juga bisa menyalurkan sedekah, infaq dan zakatnya yang disalurkan lewat sejumlah lembaga yang sudah terverifikasi.

Lanjut ke halaman berikutnya




(hal/zlf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork