Bitcoin merupakan salah satu investasi kripto yang kini cukup diminati. Namun bagaimanakah sebenarnya Anda bisa menghasilkan Bitcoin?
Jika investasi logam dan batu mulia dihasilkan dengan proses penambangan dan pengolahan panjang hingga memiliki nilai. Kemudian saham bisa didapatkan saat sebuah perusahaan go-public atau melakukan IPO, lantas bagaimana dengan Bitcoin? Untuk mendapatkan Bitcoin, ada sebuah proses yang disebut dengan mining atau menambang.
Dikutip dari keterangan Luno Indonesia, kegiatan mining dilakukan untuk menghasilkan Bitcoin baru agar bisa diperedarkan di pasar kripto. Mining juga berperan penting dalam pengembangan dan pemeliharaan keamanan jaringan blockchain.
Untuk bisa memahami lebih detail tentang mining Bitcoin, Anda bisa membayangkan saat bertransaksi di bank misalnya. Saat Anda mengirim atau transfer uang dari bank ke rekening lain, semua detail transaksi dicatat oleh ledger atau buku kas induk milik bank. Catatan tadi juga berfungsi untuk memverifikasi, apakah dana di rekening Anda cukup untuk melakukan transaksi tersebut.
Nah, pada Bitcoin, blockchain berperan sebagai buku kas induk dan para miner adalah teller bank dalam jaringan. Sehingga komputer para miner yang terhubung dalam jaringan blockchain Bitcoin itu bertugas untuk memvalidasi setiap transaksi Bitcoin melalui perhitungan matematika. Penambang atau miner yang paling cepat menyelesaikan validasi akan mendapatkan Bitcoin sebagai imbalan. Setelah itu, muncul lagi perhitungan baru dan proses tersebut akan terus berulang.
Verifikasi dalam mining juga berfungsi menjaga keamanan blockchain sehingga memastikan tidak adanya data palsu dan transaksi ilegal dalam jaringan blockchain. Proses verifikasi juga membantu menghindari terjadinya double-spending atau transaksi berulang, yang kerap ditakutkan terjadi dalam transaksi uang digital. Berbagai transaksi mencurigakan juga dapat segera dihentikan melalui validasi mining Bitcoin.
Mining Bitcoin bisa dilakukan dengan komputer yang biasa Anda gunakan sehari-hari. Akan tetapi saat semakin banyak transaksi Bitcoin yang terjadi, maka hitungan matematika yang harus diselesaikan para miner pun semakin banyak dan kompleks sehingga dibutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi, dengan energi listrik yang cenderung besar.
Apakah Ada Cara Lain untuk Mendapatkan Bitcoin?
Bitcoin hanya tersedia 21 juta di dunia untuk ditambang. Hingga Mei 2022 sudah ada sekitar 19 juta Bitcoin yang ditambang. Diperkirakan, Bitcoin akan habis sekitar tahun 2140. Jika Bitcoin baru sudah habis, kegiatan mining akan tetap berlangsung untuk memverifikasi transaksi. Akan tetapi para miner tidak lagi mendapatkan Bitcoin melainkan insentif berupa biaya transaksi.
Anda bisa mendapatkan Bitcoin tanpa melakukan mining, caranya dengan membeli melalui platform crypto exchange. Anda juga bisa membeli Bitcoin dalam bentuk pecahan seperti 0,1 BTC, 0,05 BTC, dan sebagainya lalu membayar dengan rupiah. Namun pastikan sebelum membeli, platform exchange tersebut memiliki keamanan tinggi dan menyediakan mata uang kripto dengan reputasi baik.
Salah satu platform exchange kripto yang bisa jadi pilihan adalah Luno Indonesia. Selain mudah diakses lewat aplikasi mobile dan website, Luno Indonesia juga memiliki fitur yang membantu investor pemula untuk lebih memahami seluk-beluk investasi kripto, dan melakukan transaksi Bitcoin dengan mudah.
Gimana? Tertarik mendapatkan Bitcoin lewat mining atau berniat untuk membelinya melalui platform exchange kripto? Luno Indonesia bisa jadi pilihan platform exchange kripto yang tepat dan aman untukmu. Yuk mulai investasi kripto bersama Luno Indonesia!
**Perhatian! Artikel berikut hanya bertujuan memberi informasi mengenai aset kripto dan bukan sebagai rekomendasi investasi. Harap mempelajari terlebih dahulu sebelum memulai investasi aset kripto
(ncm/ega)