Nggak Tanggung-tanggung, Aset Kripto Rp 8,66 T Digondol Hacker!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Senin, 10 Okt 2022 10:24 WIB
Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Platform pertukaran cryptocurrency terbesar dunia, Binance, menjadi korban kejahatan siber. Jaringan blockchain milik Binance diretas dan aset kripto senilai US$ 570 juta atau Rp 8,66 triliun (kurs Rp 15.200) digondol hacker pada kamis malam.

Terkait hal ini, jaringan blockchain BNB Smart Chain ditangguhkan. Perusahaan menyebut dua juta cryptocurrency BNB senilai Rp 8,66 triliun raib dicuri hacker.

CEO Binance Changpeng Zhao kemudian mencuit di akun Twitter bahwa crypto senilai US$ 100 juta telah dicuri. Namun, ia memastikan dana nasabah tetap aman.

"Dana Anda aman," tulis Zhao, dikutip dari CNN, Senin (10/10/2022). Ia pun meminta maaf atas kejadian ini.

Perusahaan mengatakan, token senilai US$ 100 juta "belum dipulihkan" dan dipindahkan oleh peretas. Dana yang tersisa telah dibekukan BNB Chain.

Dalam aksinya, para peretas menargetkan apa yang disebut cross-chain bridge. Jembatan itu memang telah diincar hacker dalam beberapa bulan terakhir. Cross-chain bridge adalah infrastruktur yang memungkinkan pengguna untuk bertukar aset kripto di antara berbagai blockchain.

Di tempat itu biasanya tersimpan cadangan koin kripto yang besar. Cadangan koin inilah yang menarik perhatian peretas sehingga menjadi target utama pencurian.

Sebagai informasi, sekitar US$ 1,83 miliar aset kripto telah dicuri per Agustus lalu. US$ 1,21 milir di antaranya dicuri pada tahun ini.

Beberapa pencurian terbesar tahun ini termasuk US$ 190 juta yang dicuri dari Nomad pada Agustus, US$ 100 juta dari Harmoni pada Juni, dan US$ 625 juta dari Ronin Axis Infinity pada Maret lalu.

Serangan terbaru hacker membuat blockchain BNB offline sekitar sembilan jam. Rantai itu kembali dan berjalan sekitar pukul 2:30 pagi waktu setempat.




(dna/dna)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork