Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) menggelar rangkaian acara edukasi dalam bentuk webinar selama Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022. Hal ini guna memperkenalkan ragam solusi fintech untuk mendukung keseharian masyarakat sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Pandu Patria Sjahrir mengatakan Bulan Fintech Nasional yang digelar setiap tahunnya menjadi wadah bertukar wawasan dan inspirasi bagi masyarakat, pelaku industri, regulator, serta asosiasi untuk mendorong inovasi fintech.
"Kami menyadari peningkatan literasi masyarakat menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan kolaborasi multipihak, sehingga diharapkan masyarakat semakin mampu mengoptimalkan solusi fintech yang ada," ujar Pandu dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).
Upaya ini sejalan dengan komitmen bersama pemerintah, asosiasi, dan para pelaku industri untuk memajukan industri fintech Tanah Air yang disampaikan saat gelaran 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) di Bali. Menteri Kabinet Indonesia Maju serta sederet pimpinan dan organisasi nasional maupun internasional turut hadir dalam rangkaian Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 yang berlangsung selama mulai 11 November hingga 12 Desember 2022.
"Mayoritas masyarakat Indonesia baru mengenal solusi fintech sebatas dompet digital dan PayLater. Padahal di AFTECH sendiri ada lebih dari 350 anggota perusahaan fintech yang terdaftar dan mewakili puluhan model bisnis yang menawarkan solusi relevan bagi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi, kami percaya dapat mempercepat capaian inklusi keuangan yang ditargetkan mencapai 90% pada tahun 2024," ungkapnya.
Beberapa perusahaan fintech sudah memberi edukasi ke masyarakat, di antaranya perusahaan infrastruktur digital, Finantier yang merilis studi Open Finance di Indonesia; Duha Syariah menyampaikan keuangan stabil di tengah ancaman krisis; Paylabs dan Buku Warung yang mengupas ekosistem UMKM nasional; Modalku membagikan tips raih penghasilan di atas dua digit; serta rangkaian Media Clinic yang menghadirkan DANA untuk berbagi perkembangan dan masa depan QRIS di Indonesia.
BFN 2022 juga mengadakan Virtual Job Fair dari perusahaan fintech. Kegiatan ini dibuka untuk seluruh masyarakat Indonesia dan global secara daring melalui situs web www.fintechsummit.co.id. Ada berbagai promosi hingga insentif yang ditawarkan untuk menggunakan fintech di Indonesia dari 70 penyelenggara.
Diketahui, pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia sangat tinggi berdasarkan data yang ada. Populasi Indonesia yang memiliki akses terhadap smartphone diperkirakan mencapai 87% pada tahun 2026. Hal ini sejalan dengan transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Bank Indonesia mencatat ada 22,5 juta merchant yang menggunakan QRIS untuk bertransaksi, dengan 90,6% dari mereka dari sektor UMKM. Tingkat Adopsinya pun terbilang cukup tinggi, dari 11,5 juta pengguna QRIS di tahun 2021 menjadi 25,2 juta pada tahun 2022.
Setidaknya ada 53 bank, 30 non-bank, termasuk DANA Indonesia dan 4 switching yang dapat mengeluarkan QRIS.
"Hadirnya QRIS tentu semakin menciptakan kemudahan, efisiensi, dan keamanan transaksi bagi banyak orang. Kami pun percaya dan positif bahwa tren transaksi dengan QRIS akan terus meningkat," jelas Head of Government Relations of DANA Indonesia, Felix Sharief.
"Laju ini selaras dengan angka literasi digital di Indonesia serta angka target dan inklusi keuangan di Indonesia yang diharapkan pada 2024, 90% dari masyarakat itu sudah terinklusifkan dari sisi keuangannya, sehingga sosialisasi dan edukasi terus dibutuhkan untuk semakin meningkatkan literasi digital terkait gerakan pembayaran non-tunai, baik di Jawa dan luar Jawa," imbuhnya.
Sebagai informasi, acara ini diwujudkan dengan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).
Masyarakat bisa menyimak banyak seri edukasi yang menarik di acara ini. Kegiatan Media Clinic bersama DANA merupakan salah satu dari rangkaian webinar edukatif yang digelar untuk media dan masyarakat. Selain itu, ada rangkaian Fintech Talk yang mendalami tanda tangan digital bersama Privy, membahas pentingnya kolaborasi multipihak untuk mendorong pemulihan ekonomi dan inklusi keuangan bersama Xendit, hingga upaya melindungi data pribadi bersama VIDA.
Simak Video "BNI Modalkan Rp 6 Triliun Buat Traveloka Lebarkan Layanan PayLater"
(ncm/ega)