Buibu, Jangan Mudah Tergiur Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Ya!

Buibu, Jangan Mudah Tergiur Investasi Bodong dan Pinjol Ilegal Ya!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 16 Okt 2023 15:06 WIB
ilustrasi koperasi, keuangan, bisnis, bank. (freepik)
Ilustrasi - Foto: ilustrasi koperasi, keuangan, bisnis, bank. (freepik)
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan terus mengimbau kepada masyarakat untuk tak mudah tergiur investasi bodong hingga pinjaman online (pinjol) ilegal. Imbauan ini disampaikan seiring dengan terus didorongnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya perempuan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menilai, literasi keuangan bagi perempuan dibutuhkan salah satunya untuk membentengi diri dari tawaran penipuan berkedok investasi alias investasi bodong dan pinjol ilegal yang banyak menyasar kelompok perempuan.

"Wanita memiliki peran yang sangat strategis dalam keluarga. Selain sebagai 'menteri keuangan', perempuan berperan sebagai guru pertama bagi anak dalam hal pengelolaan keuangan dan tidak sedikit perempuan juga bekerja guna membantu perekonomian keluarga," katanya, dalam keterangan tertulis dikutip Senin (16/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itulah, wanita yang akrab disapa Kiki ini menilai, peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh perempuan. Ia berharap, perempuan yang terliterasi dengan baik akan mampu menggunakan produk dan layanan jasa keuangan secara bijak.

Pada akhirnya, menurutnya keberhasilan peningkatan literasi dan inklusi keuangan akan mendorong pemberdayaan perekonomian melalui kesempatan berusaha bagi perempuan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan finansial di tingkat keluarga bahkan di daerahnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai tambahan informasi, Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022 menunjukkan untuk pertama kalinya, literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan literasi keuangan laki-laki. Indeks literasi keuangan perempuan meningkat dari 36,13% tahun 2019 menjadi 50,33% tahun 2022. Sedangkan, indeks literasi keuangan laki-laki pada tahun 2022 sebesar 49,05%.

Perempuan Duta Literasi Keuangan Syariah

OJK juga terus mengoptimalisasi peran ibu sebagai duta literasi keuangan syariah melalui penyelenggaraan program Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS) yang digelar di Jakarta, pada Selasa (11/10).

Program SICANTIKS sebelumnya telah diluncurkan OJK di Bandung pada 14 September 2023, yang dirancang untuk mendorong hadirnya Duta Literasi Perempuan Keuangan Syariah, salah satunya dengan memberikan pelatihan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada Key Opinion Leader (KOL) atau berbasis komunitas.

"Dengan hadirnya Program SICANTIKS, diharapkan dapat meningkatkan literasi mencakup pengetahuan terkait produk keuangan syariah serta perencanaan dan manajemen keuangan keluarga, memberdayakan ibu-ibu sebagai agen edukasi yang dapat berbagi pengetahuan kepada masyarakat yang lebih luas, serta mendorong ibu-ibu untuk turut memanfaatkan produk dan layanan keuangan syariah sebagai upaya dalam meningkatkan inklusi," kata Friderica dalam keterangannya di acara Bandung.

Membersamai momen tersebut dan sebagai wujud dukungan mendorong literasi keuangan syariah, Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah turut berpartisipasi diantaranya dengan memberikan edukasi mengenai literasi keuangan syariah dan mengenalkan berbagai produk keuangan digital syariah, dalam acara talkshow dengan tema "Digitalisasi Keuangan Syariah".

Direktur Teknologi & Operasional merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono, melalui keterangan resmi mengatakan, "Partisipasi dalam program Sicantiks OJK merupakan bukti nyata dari komitmen Kami untuk mendukung perkembangan literasi keuangan syariah di Indonesia. Bank DKI Syariah berharap dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan literasi keuangan syariah dan pemahaman masyarakat tentang keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah," ujar Amirul.

Bank DKI telah mengimplementasikan Dual Banking Leverage Model (DBLM) sebagai solusi layanan perbankan kepada nasabah yang menghendaki pilihan produk dan layanan syariah, diantaranya pembukaan rekening tabungan, giro, deposito, bahkan pembiayaan skema syariah seperti KUR, pembiayaan investasi, modal kerja, ritel dan mikro, serta Konsumer iB, dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang Bank DKI.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan Bank DKI melalui Unit Usaha Syariah akan terus mendukung upaya OJK dalam meningkatkan literasi keuangan syariah di Indonesia, untuk memastikan masyarakat memiliki pemahaman yang lebih baik dan meraih manfaat penuh dari produk dan layanan keuangan syariah, khususnya di Bank DKI," tandas Arie.

"Nasabah Syariah Bank DKI juga kini dipermudah dengan super apps JakOne Mobile, dengan ragam fitur mulai dari pembukaan rekening tabungan dan deposito secara elektronik, transfer, pembayaran berbagai tagihan, termasuk pajak dan retribusi, scan QRIS, hingga zakat dan donasi," tutup Arie.

(shc/kil)

Hide Ads