Tangerang -
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah memproduksi purwarupa (prototype) mobil dan bus listrik. Kendaraan yang diberi nama Hevina ini akan dipamerkan dan diserahkan kepada Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti M Hatta di Hari Teknologi Nasional di TMII, Jaktim pada tanggal 29 Agustus 2013.
Hari ini, soft launching untuk kedua produk hasil anak bangsa tersebut digelar di Puspiptek Serpong Tangerang. Ada beberapa fakta menarik mengenai kendaraan ini yang ditelusuri
detikFinance di lokasi, Senin (26/8/2017). Apa saja? Yuk, kita lihat.
Kedua kendaraan ini terparkir di halaman Gedung Graha Widya Bakti, Puspiptek Serpong Tangerang. Berwarna putih susu mengkilap dan bersih, juga berdesain futuristik dan aerodinamis. Dari luar, terlihat mobil layaknya mobil konvensional berbahan bakar listrik.
Interior dari mobil listrik Hevina seperti dalam mobil biasa pada umumnya. Namun, bus listrik yang juga diproduksi LIPI terlihat sangat mewah. Di dalamnya terdapat kursi panjang berbalut kulit berwarna coklat gelap.
Kursi tersebut sangat empuk, dan dilengkapi tempat minum di setiap sandaran tangannya. Tak hanya itu, terdapat juga meja kecil layaknya minibar di dalam bus ini, tepat di atas meja tersebut terpampang TV layar datar ukuran 24 inci.
Bus listrik buatan LIPI dirancang untuk para eksekutif yang selalu disibukkan oleh aktivitas kerja yang padat. Oleh karena itu, sofa empuk dan hiburan seperti televisi dan minibar membuat nyaman para pengguna dan mereka bisa melakukan rapat di tengah kemacetan lalu lintas di perjalanan.
Mobil listrik Hevina berkapasitas layaknya mobil sedan biasa, yakni 5 orang. Satu di bangku pengemudi, 1 di depan, dan 3 orang penumpang cukup untuk menempati kursi di bagian belakang. Sedangkan untuk bus listrik, bisa ditumpangi oleh 3 orang di kursi depan termasuk pengemudi, dan 10 orang di kursi belakang.
"Sebenarnya 8 penumpang bisa ditingkatkan sampai 10 penumpang. Tapi karena untuk kenyamanan jadi 8 penumpang," kata Kepala Tim Penelitian Mobil Listrik, Abdul Hapid kepada detikFinance.
Mobil sedan Hevina mampu menempuh jarak hingga 130 kilometer per sekali charging (mengisi baterai) dengan kecepatan maksimal hingga 140 kilometer/jam. Sementara bus listrik mampu menempuh jarak sampai 150 kilometer per sekali charging dengan kecepatan maksimal 100 kilometer/jam.
"Lama nge-charge-nya tergantung ada slow charging di rumah atau di kantor selama 5-6 jam, sedangkan fast charging di stasiun pengisian baterai selama kurang dari 30 menit," kata salah satu peneliti, Sunarto Kaleg kepada detikFinance.
Dua kendaraan ini masih berbentuk prototype, atau belum diproduksi massal dan dijual secara umum. Penelitian untuk membuat sedan Hevina hingga menghasilkan mobil prototype diperkirakan mencapai Rp 500 juta, sedangkan bus listriknya mencapai Rp 1,8 miliar.
Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta menyinggung, jika telah diproduksi dan dijual umum, harga kedua kendaraan tersebut diperkirakan turun 30% dari harga prototype.
Para peneliti LIPI membutuhkan waktu hingga 6 bulan untuk meneliti dan menghasilkan prototype kendaraan ini.
Halaman Selanjutnya
Halaman