Ratusan Pelaku Industri Tenun Tradisional Gulung Tikar

Ratusan Pelaku Industri Tenun Tradisional Gulung Tikar

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 25 Jan 2019 08:12 WIB
Ratusan Pelaku Industri Tenun Tradisional Gulung Tikar
Ilustrasi Foto: (Aditya/detikTravel)

Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) mengungkapkan tingginya kebutuhan bahan baku impor untuk membuat kain tenun. Sekitar 70% bahan bakunya masih bergantung pada impor.

"Sekarang berdasarkan data sih masih 70% bahan baku tekstil kita impor. Saya kira kita bisa dikatakan belum merdeka dalam bahan baku itu," kata Ketua Umum KTTI Tengku Ryo Rizqan saat ditemui di Museum Tekstil, Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Sementara bahan baku yang tersedia di dalam negeri menurut dia masih kurang. Mau tidak mau untuk produk tenun untuk dipakai tetap harus mengandalkan bahan baku impor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahan baku diimpor dari China, Jepang, dan India, yang mana ketika dolar AS sedang tinggi membuat harga bahan baku ikut naik.

"Makanya KTTI dulu terbentuk gara gara harga kain melonjak, harga benang melonjak. Itu kita kumpul para pengrajin segala macam yang juga pelaku usaha gimana ya. Akhirnya kita coba saling bersubsidi deh," jelasnya.

Untuk itu, pemerintah diharapkan bisa memerhatikan industri hulu tekstil untuk menciptakan bahan baku lokal. Itu demi membuat ketergantungan terhadap bahan baku impor berkurang.


Hide Ads