Dia mengatakan setiap penurunan produksi sebesar 5% saja dapat membuat 7 ribu buruh rokok terancam PHK. Lalu, di bagian industri rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) dengan penurunan produksi yang sama bisa memangkas 400 orang buruh.
"Kalau menurut hitungan teman-teman, sekarang itu setiap turun 5% produksinya rokok SKT bisa berdampak kepada pemangkasan 7.000 karyawan. Lalu kalau rokok SKM penurunan 5% yang kena 400 orang," papar Budidoyo.
Sebagai informasi, di Indonesia sendiri ada 3 jenis rokok. SKT merupakan salah satu mayoritas yang beredar, dua lainnya adalah SKM dan Sigaret Putih Mesin (SPM). (fdl/fdl)