Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan perjalanan KRAS yang tadinya rugi, kemudian melakukan efisiensi hingga akhirnya mencatatkan untung karena terus bertransformasi.
"Kunci penting ini adalah mendapatkan support drri lingkungan internal. Awalnya saya bangun trust dulu kepada direksi dan karyawan, kemudian serikat pekerja. Saat ini sudah dilakukan tentunya lebih mudah dan kita jangan mencederai internal," kata dia.
Dia mengatakan perbaikan yang dilakukan mulai dari memanfaatkan digitalisasi mdan terus mengawasi keputusan yang diambil oleh jajaran manajemen. Selain itu modernisasi dan transparansi juga menjadi salah satu hal penting untuk operasional perusahaan.
"Sekarang sudah efisien, good corporate governance (GCG) perusahaan. Kita ada 60 anak usaha yang bisa kita sehatkan ya kita sehatkan. Sedangkan yang tidak tertolong ada lima yang proses likuidiasi akibat pemborosan investasi di masa lalu yang tidak menghasilkan saat ini," jelas dia.
Pada kuartal I 2020 Krakatau Steel mencatatkan laba bersih US$ 74,1 juta atau setara dengan Rp 1,07 triliun (kurs Rp 14.500).
Ini merupakan laba bersih pertama setelah 8 tahun mencatat kerugian terus-menerus. Laba bersih ini adalah hasil restrukturisasi besar-besaran oleh BUMN untuk konsolidasi.
(kil/dna)