Ketua Dewan Pembina Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA/Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia) Edy Putra Irawady menjelaskan industri baja nasional sudah tertekan sebelum munculnya pandemi COVID-19. Edy menyebut industri baja nasional sudah 'masuk UGD' alias unit gawat darurat sebelumnya merebaknya virus Corona.
"Nah sebelum COVID, industri baja yang saya katakan sudah di UGD dari dulu sebelum ada ini (Corona)," kata dia dalam diskusi yang tayang di YouTube Hipmi, Kamis (9/7/2020).
Dia menjelaskan sebelum adanya pandemi COVID-19, utilisasi industri baja nasional masih di atas 40% walaupun sudah masuk kategori rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun begitu pandemi COVID-19 muncul, tingkat utilisasi industri baja nasional secara rata-rata sudah turun di bawah 40%. Sebab serapan baja menurun di tengah merebaknya virus Corona.
"Sekarang kegiatan infrastruktur ditunda, semua kegiatan konstruksi nyaris berhenti menyebabkan demand turun lebih dari 50% sehingga utilisasi rata-rata sudah di bawah 40%," ujarnya.
Klik halaman selanjutnya.
Simak Video "Video: Wanita di Batam Bunuh Kekasih gegara Kesal Uangnya Dipakai Judol"
[Gambas:Video 20detik]