Tim Pengembangan vaksin COVID-19 mulai memberikan laporan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Perkembangan terkini pengembangan bibit Vaksin Merah Putih sudah mencapai 50%.
Menteri Riset dan Teknologi yang juga Ketua Tim Pengembangan Vaksin COVID-19, Bambang Brodjonegoro melaporkan secara langsung kepada Jokowi kemarin.
"Pak Presiden memberikan arahan agar tim bekerja cepat terutama untuk pengembangan bibit Vaksin Merah Putih, di mana bibit Vaksin Merah Putih itu diteliti dan dikembangkan institusi dalam negeri," ujarnya dilansir dari aku YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (9/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menerka Harga Vaksin Corona di RI |
Bambang melaporkan, Eijkman selaku pengembang Vaksin Merah Putih sudah mulai melakukan pengembangan dengan platform protein rekombinan.
"Prosesnya mencapai 50% dari tugas Eijkman mengembangkan bibit vaksin di laboratorium," tambahnya.
Lalu kapan Vaksin Merah Putih diproduksi massal?
Bambang mengatakan, Vaksin Merah Putih baru akan diproduksi massal diperkirakan pada kuartal IV-2021.
"Perkiraannya di triwulan IV-2021 kita bisa memproduksi dalam jumlah besar dan nantinya akan melengkapi vaksin COVID-19 yang awalnya akan didatangkan dari kerjasama dengan pihak luar terutama dengan Sinovac China dan dengan G45 itu yang berasal dari united Arab Emirates. Nah harapannya tentunya proses vaksinasi nantinya bisa segera dikerjakan," ujarnya.
Baca juga: Siapa Saja yang Bakal Dapat Vaksin Gratis? |
Targetnya akhir tahun ini uji coba kepada hewan sudah bisa diselesaikan. Sehingga awal tahun depan bibit vaksin tersebut bisa diserahkan kepada PT Bio Farma untuk dilakukan formulasi dalam rangka uji klinis dari tahap I, II, dan III.
"Setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap COVID-19, maka produksi dalam jumlah massal oleh PT Bio Farma," terang Bambang.
(das/eds)