Batang merupakan salah satu lokasi yang dipilih pemerintah untuk menjadi tempat pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT). Saat ini pembangunannya dalam tahap fase 1 seluas 450 hektare.
KIT Batang memiliki luas keseluruhan 4.300 hektare dan dibagi menjadi 3 klaster, di mana klaster 1 merupakan klaster yang akan dikembangkan pada fase 1, khususnya pada lahan seluas 450 hektare. Dari total luasan lahan sebesar 4.300 hektare tersebut akan digunakan untuk rencana guna lahan sebesar 38,20% sebagai area industri di mana 37,45% sebagai gross non-saleable area dan 62,55% akan digunakan sebagai gross saleable area.
3 klaster dibagi dalam berbagai pengembangan, untuk klaster 1 seluas 3.100 hektare akan dilakukan pengembangan Industrial Estate & Industrial Township (Distrik Kreasi), klaster 2 seluas 800 hektare akan digunakan untuk pengembangan Pusat Inovasi & Township (Distrik Inovasi), dan klaster 3 seluas 400 hektare akan digunakan untuk pengembangan Pusat Rekreasi & Township (Distrik Rekreasi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk pengembangan lahan Fase 1 seluas 450 haktare ini masuk ke dalam rencana pengembangan Klaster 1, yaitu Distrik Kreasi. Proyek ini dibangun oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP) bersama dengan PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) (KIW) dan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) (PTPN IX).
"PTPP bersinergi bersama KIW, PTPN IX, Perumda Batang, BKPM, Kementerian BUMN dan Pemangku Kepentingan lainnya terus mempercepat penyelesaian administrasi dan pekerjaan lapangan pembangunan KIT Batang Fase 1 seluas 450 hektare. Melalui sinergi yang dilakukan antara PTPP dengan beberapa BUMN dan Lembaga Pemerintahan merupakan salah satu inovasi model bisnis yang saat ini dijalankan oleh perusahaan. KIT Batang merupakan bagian dari program Pemerintah untuk mendorong penguatan sektor Industri di Indonesia," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad, Jumat (30/10/2020).
Dalam Klaster 1 - Distrik Kreasi, tata guna lahan yang akan dikembangkan untuk area industri sebesar 49,17% dimana untuk gross non-saleable area sebesar 66,40% dan gross saleable area sebesar 33,60%. Dalam pengembangan Distrik Kreasi ini akan menciptakan lapangan pekerjaan untuk 205.664 pekerja. Sedangkan untuk Klaster 2 - Distrik Inovasi, tata guna yang akan digunakan untuk gross nonsaleable area sebesar 57,36% dan gross saleable area sebesar 42,64% dengan menciptakan lapangan kerja untuk 49.254 pekerja. Klaster 3 - Distrik Rekreasi, tata guna yang akan digunakan untuk gross non-saleable area sebesar 29,12% dan gross saleable area sebesar 70,88% dengan menciptakan lapangan kerja 56.392 pekerja.
Dalam pengembangan KIT Batang Tahap 1 ini akan dibangun beberapa fasilitas pendukung dan konektivitas kawasan, antara lain: Akses Sementara Kawasan, Simpang Susun Tol KM 371+800, Jalan Sekunder sepanjang 11,4 km, Jalan Utama sepanjang 5,2 km, Marketing Gallery, Perluasan Stasiun dan Dryport, Jaringan Listrik, Supplai Air Baku, Rumah Susun Sederhana Sewa, dan IPAL Sampah.
Saat ini, PTPP bersama dengan KIW dan PTPN IX tengah mempercepat progress pekerjaan pembangunan jalan akses sementara, perizinan, dan pembangunan marketing gallery. Adapun progress pekerjaan lapangan yang tengah dilakukan oleh PTPP, antara lain pembangunan Jalan Akses Sementara telah mencapai progress sebesar 90%, Clearing & Grubbing Zona 1 dengan progress sebesar 44,8%, Cut & Fill Zona 1 dengan progress sebesar 1,32%, dan marketing gallery dengan progress sebesar 65%.
Dalam pengembangan KIT Batang Fase 1 seluas 450 hektare tersebut Secara umum, kawasan ini direncanakan menjadi kawasan industri terpadu yang didukung oleh beragam fungsi pendukung. Tata guna lahan industri mendominasi kawasan memiliki rasio sebesar 61.7% dan terdiri dari lot-lot industri (57.8%) dan logistic park (3.9%) yang berada di dekat dryport dan stasiun, Dryport dan stasiun yang dikembangkan pada tahap ini memiliki area total 33.6 ha, yaitu sekitar 7.4%.
Terdapat beberapa area komersial sebesar (1.9%) yang terdiri dari pusat kegiatan kabupaten, kantor pengelola, dan retail. Fungsi pendukung lain seperti asrama, politeknik, sentra pelayanan dan utilitas berada tersentralisasi di area tenggara kawasan. KIT Batang didapuk akan didukung oleh infrastruktur dan utilitas yang memadai, seperti: pengadaan air baku dan air bersih, tempat penampungan limbah, tempat penampungan sampah, jaringan listrik, jalur sistem telekomunikasi, drainase, jaringan gas, dsb.
(das/dna)