Di sisi lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah bicara beberapa kali bahwa vaksin yang ada di Indonesia harus dipastikan sesuai standar WHO, uji klinisnya dilalui, dan harus ada kehati-hatian. Tapi, kalau bisa lebih cepat akan lebih baik.
"Bukan berarti menghalalkan segala cara. Saya masih optimis ketika nanti vaksinnya bisa datang di bulan November ataupun awal Desember itu datang dulu belum langsung di (suntik)," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amannya seperti itu. Tapi kalau bisa (disuntikkan) Desember akhir kan kenapa tidak? Tapi tentu sesuai dengan otoritas dari BPOM. Jadi, bukan main disuntik saja," papar Erick.
Untuk dapat menyuntikkan vaksin virus Corona butuh persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni emergency use authorization (EUA).
"Kembali, saya tidak pernah bilang tanggal ya, tentu statement selalu kalau memang harus (disuntikkan) Januari, selama itu menjaga kepastian dan kehati-hatian ya harus. Kalau lebih cepat oke, tapi bukan sesuatu yang dipaksakan dipercepat. Itu yang nggak boleh," tambahnya.
(toy/hns)