Kebijakan Pabrik Mamin Bisa Impor Gula Sendiri Ancam Produksi Lokal

Kebijakan Pabrik Mamin Bisa Impor Gula Sendiri Ancam Produksi Lokal

- detikFinance
Minggu, 22 Nov 2020 14:45 WIB
Indonesia berencana melakukan impor gula sebanyak 381.000 ton.
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta -

Pemerintah dan kalangan dunia usaha masih menghitung angka pasti keberadaan stok gula nasional pada akhir tahun 2020.

Perhitungan stok gula nasional di akhir tahun menjadi penting untuk menentukan rencana pemenuhan kebutuhan gula pada tahun depan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Budi Hidayat mengatakan stok akhir tahun akan menjadi saldo awal dari neraca gula awal tahun.

"Baru nanti dihitung berapa jumlah produksi dalam negeri dan kebutuhan gula nasional. Dari situ akan ditentukan bagaimana pemenuhannya, apakah bisa mencukupi dari dalam negeri atau harus impor. Biasanya kita selama ini memenuhi kebutuhan lewat impor," kata Budi saat dihubungi Sabtu (21/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AGI sendiri memperkirakan jumlah stok gula pada akir tahun mencapai 1,4 juta ton. Adapun Kementerian Pertanian 1,7 juta ton, sementara Kementerian Perdagangan 900 ribu ton.
Total produksi gula dalam negeri diperkirakan mencapai 2,2 juta hingga 2,5 juta ton. Adapun angka kebutuhan konsumsi mencapai 3 juta ton.

"Tahun ini agak istimewa karena kelihatannya konsumsi gula menurun akibat adanya pandemi. Realisasinya hanya di kisaran 2,7 juta ton," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menyinggung adanya rencana pemerintah guna membuka keran impor gula oleh pelaku industri makanan dan minuman, Budi mengatakan bahwa hal itu harus diperhitungkan secara matang. Sebab itu akan berdampak pada pabrik pengolahan gula di tanah air dan juga petani tebu.

"Kalau nanti industri bisa impor langsung, nanti pabrik gula giling apa. Belum lagi hal itu akan mempengaruhi harga tebu milik petani," jelasnya.

Sebab harga gula impor pasti jauh lebih murah ketimbang produksi dalam negeri. Sehingga mau tidak mau akhirnya akan menekan harga gula produksi dalam negeri. Dan ujung-ujungnya harga tebu petani akan tertekan juga.

"Jadi harus dilihat lagi pada kebijakan awal mengapa dulu dibuat industri pengolahan gula dalam negeri. Kalau semua bisa mengimpor bisa kontraproduktif," tandanya.

Tambahan lagi, timbul masalah baru dalam pengawasan impor bila diberikan kepada banyak pihak. Tanpa pengawasan yang ketat, bisa saja gula impor itu akan merembes menjadi gula konsumsi. Dan itu menimbulkan tekanan lagi terhadap petani.

Terpisah, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Industri Pengolahan Makanan dan Peternakan Juan Permata Adoe mengatakan, ada risiko tersendiri yang bakal dihadapi Indonesia bila pemerintah jadi melepas kewenangan impor langsung ke pabrik makanan dan minuman.

Salah satu kendala utamanya adalah, tak semua perusahaan memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk melakukan impor. Ini lanjut dia, justru akan mebuat pabrik makanan dan minuman mendapat beban tambahan karena mereka harus mencari sumber pasokan impor gula dari luar negeri. Ini jadi beban tambahan karena mereka sejatinya sudah sibuk memikirkan proses produksi makanan dan minuman sebagai kegiatan bisnis utama mereka.

"Import dan export adalah juga bagian lain dalam Ekosistem. Sehingga tidak semua Industri mau mengimpor sendiri dan serta risiko import memiliki ciri model bisnis yang berbeda.
Yaitu masalah Harga volume dan kompetitif value produk," kata dia dihubungi detikcom, Minggu (21/11/2020).

Ia melanjutkan, justru yang paling penting dilakukan pemerintah saat ini adalah meningkatkan pasokan gula dalam negeri. Caranya adalah dengan mengerjasamakan pabrik-pabrik pengolahan tebu dengan pihak swasta. Selama ini, kebun dan pabrik tebu masih dikuasi BUMN.

"Kepentingan bahan baku dari produksi dalam negeri tetap diperhatikan dan terus ditingkatkan, mencapai skala ekonomis dan berdaya saing. Ini perlu dilakukan dengan Model bisnis Public Private partnership scheme. Sehingga Kebun Tebu dan pabrik Gula dikerjasamakan antara BUMN dan Swasta dan Petani Tebu. Ini dijamin lebih kompetitif," tutur dia.


Hide Ads