China & Korsel Mau Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI

China & Korsel Mau Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI

Trio Hamdani - detikFinance
Jumat, 27 Nov 2020 06:45 WIB
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Foto: Mohammad Wildan/20detik

Proyek kompleks kilang minyak dan petrokimia di Tuban, Jawa Timur semakin menemui titik terang pasca terganjal urusan lahan yang membelit.

Pembangunan proyek tersebut tertunda lama sejak kerja sama antara Pertamina dan Rosneft terbentuk di tahun 2017. Namun, Bahlil menjelaskan Desember akan mulai berjalan pembangunannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semuanya on going mulai bulan Desember ini. Kita mulai masuk reklamasinya Desember ini berdasarkan data dari JO (Joint Operation) antara Rosneft dan Pertamina," kata dia.

Bahlil menjelaskan proyek investasi Rosneft sekitar Rp 211,9 triliun persoalan lahannya sangat alot.

ADVERTISEMENT

"Itu persoalan pembebasan tanah 800 hektare lebih itu minta ampun ribetnya. Dua hari saya tidur di Tuban ini, saya turun ke tokoh-tokoh masyarakat, saya selesaikan dan sekarang tinggal 30 hektare yang belum terselesaikan. 30 hektare itu sudah diukur tinggal mereka mau diselesaikan tapi belum mau dibayar. Tapi oke saya pikir itu bertahap," paparnya.

Proyek yang digarap Rosneft ini menjadi salah satu investasi mangkrak. Nilai investasi yang mangkrak di Indonesia mencapai Rp 708 triliun, dan kini telah dieksekusi Rp 474,9 triliun.


(toy/ara)

Hide Ads