Tetapi meningkatnya harga dan saham energi tidak hanya didorong dari vaksin. Investor juga menghela nafas lega karena Demokrat gagal memenangkan pemilu AS 2020. Jika Demokrat menang menjadi bencana bagi industri minyak karena Demokrat berjanji untuk meningkatkan regulasi untuk melawan krisis iklim.
Namun, ancaman bagi industri minyak tidak sampai di situ. Presiden AS terpilih Joe Biden diketahui akan mempersulit perusahaan minyak. Selama kampanye, Biden secara eksplisit menentang larangan fracking secara nasional, teknik pengeboran minyak dan gas kontroversial yang ingin ditutup oleh para aktivis iklim.
Biden telah mengusulkan langkah yang lebih moderat melarang izin minyak dan gas baru di tanah publik dan saluran air. Namun Biden ingin mencapai emisi nol bersih paling lambat tahun 2050, sebuah tujuan yang membutuhkan penurunan signifikan dalam fracking.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ancaman lainnya yakni dari OPEC dan Rusia yang bekerja sama melakukan pengurangan produksi minyak. Jika OPEC mengurangi produksi minyak akan memberikan tekanan baru pada harga minyak mentah dan stok minyak. Tetapi kesepakatan belum dibulatkan dan ditunda hingga akhir pekan ini.
(fdl/fdl)