Pendaftaran dilakukan secara sukarela oleh masyarakat, tapi bukan wajib militer. Nantinya para pendaftar akan mendapatkan ilmu dan pelatihan militer. Komcad diharapkan dapat menjadi kekuatan tambahan pertahanan negara.
"Masalah komponen cadangan ini perlu saya tegaskan, komponen cadangan ini bukan wajib militer. Terus kemudian bersifat sukarela, tidak ada paksaan," ujar Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Dadang Hendrayudha di sela-sela kegiatan rembug nasional yang digelar di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (24/3/2021).
Komponen cadangan dikelompokkan menjadi komcad matra darat, matra laut, dan matra udara. Untuk lolos seleksi, calon komponen cadangan di antaranya harus sehat jasmani dan rohani dan tidak memiliki catatan kriminalitas yang dikeluarkan secara tertulis oleh Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dinyatakan lulus dalam seleksi, calon komcad wajib mengikuti pelatihan dasar kemiliteran selama tiga bulan. Calon komponen cadangan yang berasal dari aparatur sipil negara atau pekerja/buruh serta mahasiswa juga tak akan kehilangan hak ketenagakerjaan, pekerjaan, hak akademis, serta status sebagai peserta didik.
Seleksi penerimaan diadakan pada minggu I, II, dan III bulan Juni 2021. Sedangkan pendidikan pelatihan dasar kemiliteran selama 3 bulan akan dimulai sejak minggu ke-4 bulan Juni sampai dengan September 2021.
"Perekrutan Komponen Cadangan dilakukan atas dasar sukarela," demikian keterangan tertulis Kemhan.
Sebagai langkah awal, pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan di Pulau Jawa dengan alokasi sebanyak 2.500 orang. Pendidikan akan dilaksanakan di Rindam-Rindam yang ada di Pulau Jawa, yaitu Rindam Jaya/Jayakarta, Rindam III/Siliwangi, Rindam IV/Diponegoro, dan Rindam V/Brawijaya.
Penerimaan tahap pertama diperuntukkan bagi kalangan mahasiswa, PNS, dan pegawai BUMN/BUMS, serta pembina muda Pramuka.
(hal/eds)