PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menciptakan sistem Low Pressure Ammonia Absorber di Seksi Recovery Urea Pabrik 4. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalkan emisi gas amoniak.
Melalui inovasi ini, perusahaan meningkatkan efisiensi energi urea, serta menurunkan emisi gas buang di Pabrik 4.
"Kualitas udara di lingkungan tempat kerja dan penduduk sekitar juga meningkat. Bahkan dari inovasi ini, margin dari penjualan produk Urea juga turut meningkat," ujar Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi dalam keterangannya, Rabu (29/9/2021).
Inovasi ini juga telah dilaporkan secara resmi kepada pemilik lisensor teknologi Urea Snamprogetti dari Italia. Sebagai salah satu modifikasi ammonia recovery yang berhasil, peluang teknologi yang sama untuk diterapkan di perusahaan lain di dunia sangat besar.
"Pupuk Kaltim telah menjadi perusahaan yang dijadikan tempat studi dan benchmarking pengoperasian pabrik dari perusahaan luar negeri, salah satunya perusahaan Amoniak dan Urea dari Uzbekistan, Navoizayot Fertilizer, yang mempelajari khusus mengenai LP Ammonia Absorber," terang Rahmad.
Sebagai informasi, Pupuk Kaltim merupakan anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero). Pupuk Kaltim dalam usaha perdagangan menjalankan distribusi dan perdagangan urea, amoniak, produk pupuk, petrokimia, agrokimia, agroindustri, dan bahan kimia baik secara domestik dan internasional, termasuk impor bahan baku, bahan pendukung, peralatan produksi pupuk, dan bahan kimia.
Lihat juga video 'Tahun Ini, Jokowi Janji Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca 26%':
(acd/ara)