Ricky Elson, ahli mobil listrik yang dipanggil pulang Dahlan dari Jepang juga ikut ketiban sial. Ricky, anak muda jenius asal Padang yang berhasil mematenkan 14 penemuan di bidang motor listrik di Negeri Sakura, pada 2014 sempat dikabarkan ingin kembali ke Jepang.
Memang dia tidak ikut dibui, namun sederet proyek-proyek pengembangan mobil listrik Ricky tidak ada yang berhasil karena tak mendapatkan dukungan. Alhasil, dirinya mengubur mimpinya dalam-dalam untuk menjadikan karyanya sebagai sebuah mobil nasional.
Memang kabarnya Ricky mau balik lagi ke Jepang, tapi nyatanya dia tak patah arang pada pengembangan mobil listrik 'made in RI'. Sampai saat ini Ricky masih aktif dalam pengembangan mobil listrik lokal. Lewat yayasannya, Lentera Bumi, dia mendampingi pengembangan kendaraan listrik lokal yang dibesut secara independen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wacana pengembangan mobil listrik muncul lagi setelah gonjang-ganjing mobil listrik Dahlan. Kali ini Menteri ESDM yang saat itu sedang dijabat Ignasius Jonan mendorong pembuatan regulasi dan pengembangan kendaraan listrik lewat sebuah surat kepada Presiden yang kini dijabat Joko Widodo (Jokowi) pada medio 2017.
Sama seperti Dahlan, Jonan memandang sudah saatnya Indonesia mengembangkan mobil listrik agar tak ketinggalan dari negara-negara lain.
Setelah perjalanan panjang, Peraturan Presiden mengenai kendaraan bermotor listrik akhirnya terbit juga di tahun 2019. Perpres no 55 tahun 2019 diteken Joko Widodo per 8 Agustus, dan diundangkan tanggal 12 Agustus 2019. Di dalamnya diatur segala macam aturan mengenai kendaraan dengan penggerak energi listrik.
Semenjak saat itu pengembangan banyak dilakukan di dalam negeri, mulai dari sisi regulasi, kesiapan infrastruktur, hingga sisi industrinya. Paling anyar beberapa perusahaan besar mulai menyuntik modal untuk pengembangan pada industri baterai hingga kendaraan listrik.
Simak Video "Wujud Mobil Listrik dari Opel: Imut-imut, Harganya Cuma Rp 108 Jutaan"
[Gambas:Video 20detik]
(hal/zlf)