Lampaui Target, Pupuk Indonesia Raih Laba Rp 5,13 Triliun di 2021

Dea Duta Aulia - detikFinance
Selasa, 26 Apr 2022 16:29 WIB
Foto: Dok. Pupuk Indonesia
Jakarta -

PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali memperoleh kinerja audited sangat baik melampaui target kerja tahun 2021. Pencapaian tersebut dapat diraih karena ditopang oleh berbagai kinerja operasional dan sejumlah inovasi.

"Semuanya memiliki kinerja yang sangat baik, mulai dari kinerja produksi, penjualan, peningkatan EBITDA, pendapatan, hingga laba," kata Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam keterangan tertulis, Selasa (26/4/2022).

Ia menjabarkan kinerja produksi tahun 2021 mencapai 19,52 juta ton atau 100,7% dari target RKAP 2021. Detailnya ia menjelaskan produksi pupuk mencakup 12,23 juta ton dan non-pupuk 7,22 juta ton yang terdiri dari amonia, asam sulfat, dan asam fosfat. Volume ini meningkat kalo dibandingkan realisasi produksi tahun 2020 yang mencapai 19,38 juta ton.

"Begitu juga dengan volume penjualan tahun 2021 yang mencapai 14,11 juta ton atau 100,8% dari target RKAP 2021. Rinciannya, penjualan pupuk subsidi 7,92 juta ton, pupuk non-subsidi 4,99 juta ton, dan non-pupuk 1,19 juta ton (amoniak, asam sulfat, asam fosfat, dan sebagainya)," jelasnya.

Bakir menambahkan pencapaian tersebut tidak terlepas dari program transformasi bisnis perusahaan. Di mana Pupuk Indonesia telah melakukan transformasi dari sebelumnya strategic holding menjadi activist holding.

Perubahan tersebut ditandai dengan sentralisasi sejumlah bidang strategis dengan tujuan untuk menghasilkan value creation (nilai tambah) bagi holding atau perusahaan.

"Proses transformasi ini juga berhasil mencatat kinerja pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA 2021 sebesar Rp14,18 triliun. Nilai ini jauh di atas realisasi EBITDA 2020 sebesar Rp9,81 triliun. Peningkatan ini berasal dari penjualan sektor retail, baik melalui Retail Management maupun Program Makmur. Kemudian proses Inbound dan Outbound Supply Chain sebagai hasil dari pengadaan bersama, sentralisasi pemasaran, dan juga dari hasil optimalisasi aset," katanya.

Ia menuturkan perubahan mindset perusahaan yang awalnya production centric menjadi customer centric turut memberikan dampak positif. Hal itu terbukti dari meningkatnya kinerja penjualan terutama di pasar retail.

Sejumlah terobosan tersebut terbukti membuahkan hasil yang begitu positif. Jika mengacu pada nilai pendapatan konsolidasi Pupuk Indonesia tembus sampai Rp 78,6 triliun atau 107% dari target RKAP 2021 hanya sebesar Rp 72,9 triliun. Pencapaian tersebut juga meningkat jika dibandingkan dengan pendapatan Rp 71.87 triliun di tahun 2020.

"Dari jumlah tersebut, Pupuk Indonesia berhasil membukukan laba sebesar Rp 5,13 triliun atau 165% dari target RKAP 2021 sebesar Rp3,1 triliun. Laba tersebut juga naik signifikan jika dibandingkan dengan laba tahun 2020 sebesar Rp2,32 triliun," jelasnya.

Bakir menambahkan, ke depan, pihaknya akan terus berorientasi pada pelanggan dengan memperkuat pangsa pasar produk pupuk retail. Diantaranya dengan meningkatkan penjualan retail melalui benefit & loyalty program, retail & distributor excellence, launching 1.000 kios retail, perluasan program Makmur, dan sebagainya.

Untuk memperluas pangsa pasar retail, Pupuk Indonesia terus mengembangkan diri melalui sejumlah proyek strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi konsumsi energi, dan daya saing.

"Sejumlah proyek yang akan dilaksanakan antara lain, proyek pabrik urea, amoniak dan metanol di Papua Barat, proyek Pusri 3B di Pusri Palembang, proyek Katalis Merah Putih di Pupuk Kujang, penyelesaian proyek NPK di Pupuk Iskandar Muda, hingga proyek Soda Ash di Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik," tutupnya.




(akn/hns)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork