'Silicon Valley' Jababeka Ogah Dibandingkan dengan Bukit Algoritma

'Silicon Valley' Jababeka Ogah Dibandingkan dengan Bukit Algoritma

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 15 Agu 2022 17:37 WIB
Rencana Pembangunan Silicon Valley di Jababeka
'Silicon Valley' Jababeka Ogah Dibandingkan dengan Bukit Algoritma/Foto: Dok. Jababeka
Jakarta -

Amerika Serikat (AS) punya kawasan Silicon Valley yang dikenal jadi 'markas' para cendekiawan untuk membangun perusahaan startup. Indonesia tak mau ketinggalan, pengembangan sentra industri digital seperti Silicon Valley mulai dibesut di dalam negeri.

Proyek pengembangan kawasan macam Silicon Valley pertama kali dibesut di Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Proyek ini dikembangkan oleh Kiniku Bintang Raya (KSO) dan BUMN Konstruksi PT Amarta Karya (Persero).

Proyek itu sempat melakukan groundbreaking pada 9 Juni 2021 yang lalu. Targetnya, pembangunan dilakukan bertahap hingga 2031.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping Bukit Algoritma, paling baru, ada PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mulai tahun ini sedang melakukan pengembangan Jababeka Silicon Valley bernama Correctio di Cikarang, Jawa Barat. Jadi proyek Silicon Valley baru, apa bedanya Correctio dengan Bukit Algoritma?

Menurut Managing Director PT Jababeka Infrastruktur Agung Wicaksono 'Silicon Valley' yang akan dikembangkan Jababeka dinilai sudah memiliki ekosistem yang mumpuni berbasis 4.0. Menurutnya, hal ini tidak dimiliki di tempat lain.

ADVERTISEMENT

"Bedanya apa Jababeka dengan tempat lain? Tempat lain nggak ada yang bisa langsung masuk ke 4.0. Kalau industri 1.0 aja belum ada mana bisa? Ada Jababeka bikin 'Silicon Valley' berbasis industri 4.0," ungkap Agung ditemui di Menara Batavia, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).

'Silicon Valley' Jababeka akan menargetkan talenta-talenta sumber daya manusia (SDM) dengan kebutuhan industri di Jababeka. Di Jababeka ada 1.800 perusahaan dari 30 negara dan membutuhkan transformasi digital untuk menyelesaikan berbagai masalah pada operasionalnya.

Perusahaan digital yang bakal menempati Correctio ini lah yang akan memberikan solusi untuk berbagai masalah tersebut.

"Kami cari startup yang idenya bisa digunakan oleh para industri di Jababeka. 1.800 industri ini butuh solusi. Itu yang kami cari. Makanya nanti dia akan sustain sebagai perusahaan arena solusinya akan digunakan," sebut Agung.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

'Silicon Valley' Bukan Proyek

Agung pun menyatakan sebetulnya 'Silicon Valley' bukan sebuah proyek. Namun, pengembangan sebuah eksosistem digital yang bisa memecahkan banyak permasalahan sehari-hari.

"Saya koreksi pandangan publik, 'Silicon Valley' bukanlah sebuah proyek. Tidak ada 'Silicon Valley' sebagai proyek. Bahwa di kawasan itu ada SOHO-nya (kompleks kantor), ada showcase Fablab tadi. Bahwa di kawasan itu ada universitas yang hadirkan talent, itu jadi komponen pembentuk ekosistem," papar Agung.

"Semua bukan proyek yang dicanangkan, dianggarkan, ditargetkan, dan dirayakan," sebutnya.

Dia pun menyinggung proyek 'Silicon Valley" sebetulnya tak perlu seremoni groundbreaking dan lain sebagainya. Menurutnya, pengembangan kawasan "Silicon Valley' sejatinya adalah pengembangan SDM dan teknologi.

"Kalau kita lihat di Amerika, 'Silicon Valley' nggak pernah groundbreaking, nggak pernah gunting pita ya. Semua bukan proyek, ini adalah developing people. Di Amerika itu nggak pernah presiden siapa bilang saya mau bangun Silicon Valley di Palo Alto. Jadi ini pembangunan sebuah bangsa industri digital," tutur Agung.

Menurutnya ada tiga hal yang bisa membuat sebuah kawasan bisa disebut memiliki ekosistem seperti Silicon Valley. Pertama, kawasan itu harus bisa menelurkan inovasi dan solusi bagi masalah sehari-hari.

Kedua, kawasan itu menghasilkan SDM yang kompeten. Baik secara pengetahuan maupun kemampuannya.

"Suatu saat apapun bisa diganti mesin, kalau manusianya lahirkan ide, jadi produk, dia nggak akan lekang oleh zaman," kata Agung.

Terakhir, ekosistem 'Silicon Valley' harus bisa menghasilkan aktivitas ekonomi baru. Menimbulkan nilai tambah dan juga lapangan kerja bagi banyak orang.


Hide Ads