Persaingan Makin Ketat, Ini Jurus BUMN Semen Biar Bisa Bertahan

Persaingan Makin Ketat, Ini Jurus BUMN Semen Biar Bisa Bertahan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 18 Sep 2022 22:00 WIB
Kapasitas produksi semen di dalam negeri terus meningkat. Bahkan dua tahun terakhir, Indonesia kelebihan pasokan semen.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melakukan berbagai upaya agar kinerja perusahaan terus tumbuh. Apalagi, persaingan di industri semen semakin ketat.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko SIG, Andriano Hosny Panangian mengatakan, di tengah kondisi pasar yang hiperkompetisi perseroan terus berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan.

"Selain menguasai pangsa pasar semen domestik terbesar, kini SIG memiliki variasi produk turunan semen yang memiliki rentang spesifikasi lengkap serta solusi layanan pendukung, untuk memenuhi persyaratan kondisi bangunan sesuai kebutuhan pelanggan di mana pun berada," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (18/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini SIG memiliki lima merek semen antara lain Semen Gresik, Semen Padang, Semen Tonasa, Dynamix serta Semen Andalas. Selain itu SIG memiliki pabrik semen terintegrasi di delapan lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, enam pabrik penggilingan semen, dan tujuh pelabuhan.

Sedangkan jalur distribusi diperkuat oleh 306 distributor baik di Indonesia maupun di Vietnam (TLCC), serta 70.000 toko ritel di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Produk-produk yang diproduksi SIG telah diakui sebagai produk ramah lingkungan dengan diraihnya Sertifikasi Green Label dari Green Product Council Indonesia (GPCI)," jelasnya.

Lebih lanjut, Andriano menyampaikan, selama semester I 2022, pendapatan perseroan dari pasar domestik meningkat 1,8%. Selain itu, EBITDA perusahaan tercatat Rp3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4% menjadi 22,3%.

Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4% menjadi Rp 829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3% menjadi 5,2% dibandingkan tahun lalu.

"Perseroan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta menurunkan beban usaha dan beban keuangan," ungkapnya.

(acd/dna)

Hide Ads