Nur menjabarkan, program swasembada yang dicanangkan pemerintah itu sudah sejak lama, contohnya mulai zaman Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dicanangkan pada 2008 dan 2013 lalu pada masa Presiden Joko Widodo pada 2018 dan 2022.
"Semuanya lewat, tidak ada yang tercapai dan itu fakta yang tidak terbantahkan. Omong kosong semua dan sekarang dicanangkan lagi, dengan metode yang sama, ya ini muter kaset kusut aja, modelnya sama, ujung-ujungnya hanya ingin kuota impor saja, untungnya besar, ngak repot-repot nanam sampai peras tebu hingga jadi gula, tujuan mereka kan itu sebenarnya. Tapi mau sampai kapan? Kasihan generasi kita selanjutnya yang diwarisi ketergantungan impor," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan draf Perpres swasembada gula nasional, dalam pasal 3 berbunyi:
"Dalam rangka pelaksanaan penugasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan fasilitas kepada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) berupa alokasi impor gula kristal putih dan/atau gula kristal mentah (raw sugar) berdasarkan kebutuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan"
"Kalau kita bawa rinci satu per satu pasal draf program swasembada itu, ya ujung-ujungnya cuma rebutan kuota impor, karena metodenya sama, aturannya saja dibuat baru. Karena toh kalaupun tidak nambah area kebun tebu setelah dapat kuota impor, toh tidak ada sanksi tegas. Sanksinya berupa tidak diberikan kuota lagi, tapi nyatanya sampai sekarang ya kuota impor dibagi-bagi semua dengan para importir gula, area kebunnya ngak tambah-tambah, ini fakta di lapangan yang Pak Jokowi selalu pemimpin tertinggi di negeri ini harus tahu, jangan mau dibohongin," tegasnya lagi.
Saat ini draf Perpres tersebut masih digodog di Kementerian Koordinator Perekonomian. Dalam rancangannya, pemerintah kembali menargetkan swasembada gula konsumsi pada 2025, sedangkan untuk swasembada gula rafinasi untuk industri ditargetkan swasembada pada 2030. Perlu diketahui, saat ini 100 persen pasokan gula ke industri berasal dari impor.
Pemerintah juga sudah mengeluarkan izin impor gula pada 2022 sebesar 1,1 juta ton gula mentah dan gula kristal putih untuk konsumsi. Untuk produksi gula tahun ini diperkirakan total mencapai 2,2 juta ton.
Simak video '61,27% Penduduk RI Konsumsi Minuman Manis Lebih dari 1 Kali per Hari':
(dna/zlf)