Mayora Group Bangun Pabrik Daur Ulang PET Berstandar Food Grade

Mayora Group Bangun Pabrik Daur Ulang PET Berstandar Food Grade

Sukma Nur - detikFinance
Rabu, 08 Feb 2023 20:17 WIB
Bumi Indus Padma Jaya
Foto: Dok. Bumi Indus Padma Jaya
Jakarta -

Mayora Group baru saja meresmikan pabrik daur ulang sampah botol plastik yang diberi nama PT. Bumi Indus Padma Jaya di Jombang (BIPJ), Jawa Timur. Pabrik daur ulang ini akan memproses sisa konsumsi dari sampah botol plastik dan didaur ulang menjadi material baru

Pabrik ini juga didirikan untuk mengaplikasikan peta jalan sampah perusahaan dan menjadi pabrik daur ulang plastik khusus PET yang memenuhi standar keamanan pangan (Food Grade).

"Belum banyak pabrik daur ulang PET yang mengadaptasi teknologi foodgrade di Indonesia, oleh karenanya kami hadir untuk menciptakan sumber bahan baku yang memenuhi kebutuhan industri dalam negeri akan bahan baku recycled resin PET food grade terbaik yang sesuai dengan standar keamanan kemasan pangan," ungkap Managing Direktur Bumi Indus Padma Jaya (BIPJ) dalam keterangan tertulis, Rabu (8/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Komisaris Utama PT Bumi Indus Padma Jaya sekaligus Direktur Sustainability Le Minerale Ronald Atmadja mengatakan pembangunan pabrik daur ulang ini juga untuk memenuhi kebutuhan material PET yang terus bertambah.

"Inovasi produk berbasis PET terus berkembang, paralel dengan hal tersebut, angka kebutuhan industri terhadap material PET ini juga terus bertambah. Apalagi PET menjadi material dengan emisi gas rumah kaca per gram terendah dan membuat harga produk menjadi lebih terjangkau, berpotensi untuk menjadi alternatif material," ujar Ronald.

ADVERTISEMENT

Ronald menambahkan berdirinya pabrik BIPJ sejalan dengan komitmen Mayora Group dalam Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale (GESN Le Minerale). Gerakan ini telah digaungkan sejak tahun 2021 lalu.

"Sebagai perusahaan lokal, kami berkomitmen untuk berkontribusi nyata bagi Indonesia, termasuk dalam pengelolaan sampah. BIPJ akan menjadi hilir dari GESN Le Minerale. Sementara edukasi pilah sampah dari rumah serta kegiatan yang mendukung peningkatan collection rate yang menjadi hulu dalam Gerakan ini, akan terus digaungkan ke masyarakat," imbuhnya.

BIPJ dibangun dan dijalankan menggunakan teknologi pengolahan PET modern dan berfokus pada higenitas. Ada dua proses utama dalam pengolahan botol plastik PET menjadi food grade recycled plastik resin.

Proses pertama dimulai dengan proses pembersihan dan pembukaan tutup. Lalu botol PET bekas tersebut diseleksi secara otomatis untuk kebersihan warna. Setelah itu proses pencacahan menjadi serpihan untuk kemudian pencucian dan pengeringan.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Proses kedua disebut proses extrusi, yaitu perubahan plastik dari bentuk padat menjadi cair. Setelah extrusi proses dilanjutkan dengan proses dekontaminasi kontaminan menggunakan proses solid state polycondensation (SSP) dan yang terakhir proses pencetakan pellet plastik. Pellet plastik inilah yang dapat diolah kembali untuk menghasilkan produk plastik baru.

BIPJ mampu membuat bekas kemasan plastik PET dikelola dan didaur ulang. Sehingga nantinya tidak akan menjadi timbulan sampah di ekosistem. Sedangkan dari sisi ekonomi, tentunya adanya penyerapan tenaga kerja akan berkontribusi terhadap perekonomian wilayah setempat pada khususnya.

Diketahui, pabrik ini ini menyerap lebih dari 150 orang tenaga kerja lokal dan didukung teknologi termodern. Untuk kapasitas produksinya memiliki 22.000 ton per tahun Recycled PET Plastic (RPET) yang telah memenuhi standar keamanan pangan internasional.

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang membuka BIPJ secara langsung mengapresiasi berdirinya pabrik ini. Ia menilai BIPJ dapat mewujudkan visi Indonesia menjadi negara industri tangguh yang bercirikan struktur industri nasional yang kuat, sehat dan berkeadilan, industri yang berdaya saing tinggi di tingkat global, serta industri yang berbasis inovasi dan teknologi.

"Kementerian Perindustrian mengapresiasi didirikannya PT. Bumi Indus Padma Jaya sebagai industri daur ulang, ini sesuai dengan misi Kemenperin dalam menciptakan transformasi industri yang berkelanjutan," kata Agus.

Ia pun optimistis adanya pabrik daur ulang plastik PT. Bumi Indus Padma Jaya dengan kapasitas produksi sebesar 22.000 ton per tahun ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular.

"Pesan saya kepada Mayora Group dan PT. Bumi Indus Padma Jaya ini, agar dapat menjaga lingkungan sekitar dengan baik, yang selaras dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan industri hijau," tegas Agus.

Tidak hanya itu, Agus juga menekankan keberadaan pabrik ini juga dapat meningkatkan tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia, dan berdampak dalam mengurangi sampah plastik. Selain itu, secara langsung berkontribusi dalam peningkatan sosial ekonomi serta devisa negara.

Sebagai informasi BIPJ juga didukung dan bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Indonesia (ADUPI), Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), dan Asosiasi Perusahaan Air Minum Nasional (Asparminas).


Hide Ads