Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri masih berlanjut. Sepanjang 2023 saja terdapat 5.000 lebih karyawan terdampak di mana harus diberhentikan dan dirumahkan.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), Ristadi mengatakan 5.000 lebih karyawan tersebut berasal dari 6 perusahaan tekstil yang melakukan PHK massal dan merumahkan karyawan. Alasannya karena lesunya permintaan TPT dalam negeri.
"Data terbaru Agustus-September 2023 ada tambahan PHK 5.000-an pekerja dari 6 perusahaan. Faktornya karena tidak ada order atau order menurun," kata Ristadi saat dihubungi detikcom, Jumat (6/10/2023).
Menurunnya permintaan hingga menyebabkan fenomena PHK di industri tekstil dinilai karena banjirnya produk impor tekstil yang harganya lebih murah hingga mengambil alih pasar domestik. Di sisi lain, permintaan ekspor juga menurun karena adanya pelemahan ekonomi global.
"Ada kontraksi ekonomi global sehingga yang diutamakan belanja pangan, akibatnya pesanan sandang turun, outlet-outlet sandang di berbagai negara tutup, maka nggak aneh menurun pesanan tekstil sandang ke pabrik-pabrik tekstil Indonesia (eksport turun)," jelasnya.
Berdasarkan data KSPN, per September 2023 sebanyak 5.044 karyawan dari 6 perusahaan tekstil terdampak di mana 4.584 pekerja kena PHK dan 460 pekerja dirumahkan. Angka tersebut diprediksi bisa lebih besar karena banyak perusahaan tidak melaporkan saat melakukan PHK atau tutup pabrik.
"Ini data dari kami, anggota kami sendiri. Kalau di luar ini feeling saya juga banyak, cuma nggak terdata saja. Jadi bisa lebih banyak jumlahnya," tuturnya.
Daftar PHK di Industri Tekstil Sepanjang 2023:
1. PT Mulia Cemerlang Abadi di Kabupaten Tangerang: Tutup pabrik dan PHK total 2.600 pekerja
2. PT Lucky Tekstil di Kota Semarang: PHK 100 pekerja
3. PT Grand Best di Kota Semarang: PHK 300 pekerja
4. PT Delta Merlin Tekstil I (Duniatex Group) di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah: PHK 660 pekerja
5. PT Delta Merlin Tekstil II (Duniatex Group): PHK 924 pekerja
6. PT Pulau Mas Texindo di Jawa Barat: 460 pekerja dirumahkan
Simak Video 'Angka Pengangguran RI Turun Tapi Gelombang PHK Diprediksi Masih Berlanjut':
(aid/ara)