Otoritas pajak China tengah melakukan penyelidikan terhadap perusahaan asal Taiwan yang juga produsen iPhone, Foxconn. Penyelidikan berlangsung kurang dari tiga bulan sebelum pemilihan presiden Taiwan dan di tengah rencana Foxconn memperluas produksinya di luar China.
Dikutip dari Euronews, Selasa (24/10/2023), Foxconn tengah menghadapi penyelidikan di China atas dugaan pelanggaran peraturan perpajakan. Hal itu disampaikan media pemerintah Minggu lalu.
Menurut Global Times, petugas pajak menggerebek kantor Foxconn di Provinsi Guangdong dan Jiangsu. Kementerian Sumber Daya Alam juga dikabarkan memeriksa kantor Foxconn di Provinsi Henan dan Hubei di mana perusahaan tersebut memiliki pabrik besar.
Baca juga: Bos Foxconn Maju Pilpres Taiwan 2024 |
Sementara, Euronews yang mengutip Reuters, memberitakan, dua sumber dekat Foxconn mengatakan beberapa perusahaan telah diaudit oleh otoritas China dalam beberapa bulan terakhir. Namun, hanya Foxconn dipublikasikan karena alasan politik.
Sumber tersebut pun menyoroti audit ini yang dilakukan kurang dari tiga bulan menjelang pemilihan presiden Taiwan dan di tengah upaya Foxconn untuk memperluas produksi di luar China.
Pendiri Foxconn, Terry Gou mengumumkan pada Agustus bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden Taiwan. Dia kemudian mengundurkan diri dari dewan direksi Foxconn.
Gou dipandang sebagai kandidat yang ramah terhadap China dan sebagian besar politiknya sejalan dengan partai oposisi saat ini yang menentang kemerdekaan Taiwan.
Namun, Global Times mengutip para ahli yang tidak disebutkan namanya mengatakan, tindakan Gou untuk mencalonkan diri dalam pemilu kemungkinan akan semakin memecah belah kubu oposisi.
Sementara, Foxconn telah memberikan pernyataan pada Minggu malam bahwa pihaknya akan secara aktif bekerja sama dengan unit terkait dalam pekerjaan dan operasi. Perusahaan sendiri telah melakukan sebagian besar produksinya di China dan mempekerjakan ratusan ribu orang.
(acd/ara)