Dengan adanya hubungan antara pelabuhan-pelabuhan laut ini, maka dapat diciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok. Program tol laut ini juga berdampak terhadap penurunan sejumlah harga komoditas di wilayah timur.
Berdasarkan data yang dirangkum Kementerian Perhubungan (Kemenhub), sejumlah komoditas di Larantuka, Flores, Nusa Tenggara Timur misalnya tercatat harga beras, gula pasir, minyak goreng kemasan, tepung terigu dan triplek 3 mm terjadi penurunan dari bulan Agustus 2016 ke bulan Juni 2017.
Harga beras turun 17% dari Rp 12.000/kg menjadi Rp 10.000/kg, harga gula pasir turun 17% dari Rp 18.000/kg menjadi Rp 15.000/kg, harga minyak goreng kemasan turun 12% dari Rp 17.000/kg menjadi Rp 15.000/kg, harga tepung terigu turun 20% dari Rp 10.000/kg menjadi Rp 8.000/kg, dan triplek 3 mm turun 4% dari Rp 55.000 menjadi Rp 53.000.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harga semen juga tercatat turun di beberapa wilayah di Papua. Di Wamena, harga semen yang semula Rp 500 ribu/sak saat ini sudah turun 40% menjadi Rp 300 ribu/sak. Di Puncak Jaya, harga semen semula Rp 2,5 juta/sak turun 28% menjadi Rp 1,8 juta/sak. Kemudian di Jayapura turun 10% dari Rp 95 ribu/sak menjadi Rp 85 ribu/sak dan di Nabire turun 12% dari Rp 85 ribu/sak menjadi Rp 75 ribu/sak.
Selain itu, penurunan harga beras juga terjadi di wilayah-wilayah timur lainnya. Di Tobelo, Maluku Utara, harga beras turun 23% dari Rp 13.000/kg menjadi Rp 10.000/kg. Di sorong turun 20% dari Rp 13.000/kg menjadi Rp 10.500/kg, kemudian di Bontang dari Rp 12.000/kg turun menjadi Rp 10.500/kg. Di Ternate dari Rp 13.000/kg turun 20% menjadi Rp 10.500/kg, dan di Biak turun dari Rp 14.000/kg menjadi Rp 10.000/kg.