Fakta di Balik Rencana Hidupkan Lagi Rel Kereta Peninggalan Belanda

Fakta di Balik Rencana Hidupkan Lagi Rel Kereta Peninggalan Belanda

Trio Hamdani - detikFinance
Sabtu, 15 Sep 2018 11:14 WIB
Fakta di Balik Rencana Hidupkan Lagi Rel Kereta Peninggalan Belanda
Foto: PT KAI

Pengamat infrastruktur Harun Alrasyid menjelaskan, mengaktifkan kembali jalur lama (reaktivasi) bisa lebih murah karena tidak lagi mengeluarkan biaya pembebasan lahan.

"Yang pasti lebih murah lah, sebut saja lah 10-15-20%, kan mau kurangi lahannya, kurangi saja 15-20%," kata dia kepada detikFinance, Jakarta, Jumat (14/9/2018).

Namun mengaktivasi jalur kereta yang sudah lama tetap perlu mengeluarkan biaya untuk merelokasi penghuni bangunan-bangunan liar di sekitar rel. Hanya saja dipastikan biayanya lebih murah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gusur (bangunan liar di sekitar rel) sama beli (lahan) lain dong (biayanya). Harapannya gitu dong, masa yang nggak punya hak minta harga hak milik," ujarnya.

Dia memperhitungkan, perkiraan biaya pembangunan jalur kereta paling tinggi sekitar Rp 100 miliar per kilometer. Biaya tersebut sudah termasuk untuk pembelian lahan.

Dengan kata lain, jika menghidupkan kembali jalur lama yang sudah tidak beroperasi, biayanya hanya Rp 80 miliar, alias 20% lebih murah.

Hide Ads