Disebut tanpa utang karena proyek ini digarap dengan skema pendanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Nilai investasinya
Rp 1,2 triliun.
Skema KPBU menjadi salah satu solusi di tengah keterbatasan anggaran Negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SPAM tersebut akan mengalirkan air untuk 60 ribu kepala keluarga di wilayah Barat Kota Semarang dan ditargetkan bisa langsung diminum dari keran. Ditargetkan SPAM Semarang Barat akan selesai di tahun 2020 dengan masa konsesi 25 tahun.
Dalam proyek ini, MOYA Grup yang menaungi PT Aetra Air Jakarta ("Aetra") berpartisipasi dalam konsorsium dengan PT Medco Infrastruktur Indonesia yang memenangkan tender SPAM Semarang Barat dengan kapasitas produksi sebesar 1.000 liter per detik.
Konsorsium pemenang lelang membentuk badan usaha pelaksana bernama PT Air Semarang Barat. Kemudian PT Air Semarang Barat menjadi pemenang lelang dengan nilai penawaran terendah sebesar Rp417,28 miliar.
"Pemenangnya dengan angka Rp 417 miliar tanpa harus meminta VGF yang disiapkan Kementerian Keuangan dan 36 persen diskon, ini bagus," jelas Sri Mulyani.
Basuki menambahkan proyek di sektor air minum ini merupakan hal penting dan khusus SPAM Semarang Barat nantinya tarif akan terjangkau.
"Tidak dengan VGF, ini kan tender ya, nanti tarifnya sekitar Rp 5.000 per meter kubik," kata Basuki.
Sumber air untuk SPAM Semarang Barat adalah waduk Jatibarang. Diharapkan pembangunan SPAM akan meningkatkan pasokan di Kota Semarang menjadi 60% dan nantinya akan diikuti proyek lain agar bisa 100%.
Tonton juga 'Eksklusif Menko Luhut: Utang, Infrastruktur, dan TKA China':
(alg/hns)