Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), total biaya pembangunan 51 ruas tol yang sudah mendapatkan investor mencapai Rp 582 triliun. Pembiayaan yang digunakan untuk membangunnya berasal dari 3 jenis sumber, yakni dari utang, ekuitas dan mekanisme VGF (viability gap funding) atau dana dukungan tunai untuk infrastruktur.
Pertama, sumber pembiayaan yang paling banyak digunakan adalah utang yang dilakukan oleh investor atau badan usaha jalan tol (BUJT). Pembiayaan melalui utang mencakup 50% atau sekitar Rp 291 triliun.
Kedua, pembiayaan lainnya melalui ekuitas BUJT mencakup 44% atau sekitar Rp 255 triliun. Ketiga, pembiayaan melalui APBN sebesar 6% atau sekitar Rp 36,4 triliun yang disalurkan lewat mekanisme VGF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini masih ada gap pembiayaan dari VGF yang belum ditutupi sebesar Rp 7,8 triliun. Pembiayaan tersebut akan dipakai untuk membiayai pembangunan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.
Adapun Bank Mandiri, BCA dan BNI menjadi tiga bank terbesar yang menyalurkan pembiayaan jalan tol. Kemudian disusul oleh BRI, SMI (PT Sarana Multi Infrastruktur), Bank Mega dan bank lainnya.
(eds/ang)
Simak Video "Video: Ancaman Tambahan Tarif 10% dari Trump untuk Anggota BRICS"
[Gambas:Video 20detik]