Duet PT PP dan Wijaya Karya (WIKA) keluar sebagai pemenang tender proyek tol yang akan dibangun di atas tanggul laut ini mengalahkan konsorsium PT Jasa Marga, Waskita Toll Road, Adhi Karya, Brantas Abipraya. Lantas kapan kedua perusahaan pelat merah itu mulai membangunnya?
"Tergantung sumber pembiayaannya," kata Kepala BPJT Danang Parikesit, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika menggunakan dana APBN, kata Danang, harus diusulkan dan masuk dalam APBN 2020. Oleh karena itu, mulai pembangunannya tergantung dari sumber pembiayaannya.
Lebih lanjut Danang menjelaskan, setelah lelang dimenangkan oleh WIKA dan PTPP maka tahap selanjutnya adalah membahas mengenai porsi pemerintah dan perusahaan.
"kita dengan Bina Marga dalam proses memastikan ketersediaan anggaran untuk porsi yang dipemerintah begitu kelar kita bisa sign," ujar dia.
Diketahui, Tol Semarang-Demak merupakan satu dari 14 ruas tol proyek strategis nasional (PSN) Perpres Nomor 56 Tahun 2018 yang belum mendapatkan investor.
Dengan keluarnya PTPP dan WIKA sebagai pemenang tender, maka proses selanjutnya adalah penandatanganan perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Proyek tol dengan nilai investasi Rp 15,3 triliun ini terbilang cukup menarik. Sebab konstruksinya akan juga berfungsi sebagai tanggul laut di pantai utara Kota Semarang, mulai dari wilayah Kaligawe hingga Kali Sayung di Kabupaten Demak.
Pembangunan jalan tol Semarang-Demak ditargetkan akan berlangsung selama dua tahun. Tol ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kapasitas jaringan jalan dalam melayani kawasan utara Jawa yang kepadatannya cukup tinggi.
Tonton video Tol Cisumdawu Dikebut Demi Akses Bandara Kertajati: