Saat ini baru ada 16 km MRT yang beroperasi ditambah 13 km fase II dari Bundaran HI ke Ancol Barat yang baru dibangun.
Praktis, masih ada sekitar 200 km jalur MRT yang harus dikebut pembangunannya dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Bagaimana caranya?
Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan butuh percepatan yang sangat masif untuk merealisasikan target tersebut. Strategi yang dilakukan juga harus berbeda dengan model sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Percepatan yang dimaksud adalah dengan melakukan pekerjaan secara paralel pada setiap fase, sehingga setiap tahunnya pembangunan jalur MRT yang baru bisa dilakukan.
Salah satu langkah percepatan yang ditempuh MRT saat ini adalah dengan merampungkan pendanaan untuk pembangunan MRT Jakarta fase III yang menyambungkan Cikarang dan Balaraja. Untuk tahap awal, pembangunan fase Timur ke Barat tersebut dilakukan dari Kalideres ke Ujung Menteng terlebih dahulu.
"Langkah internal yang kita lakukan di MRT khusus Timur-Barat, mulai mencari peluang pendanaan dengan beberapa opsi termasuk yang kami coba ini adalah kombinasi antara pendanaan pemerintah, pinjaman luar negeri dan dana swasta," katanya.