Tahun ini menjadi saksi sejarah di mana Indonesia akhirnya memiliki moda transportasi masa depan berbasis rel, yaitu moda raya terpadu (MRT) fase I Lebak Bulus-Bundaran HI.
Presiden Jokowi meresmikan langsung beroperasinya MRT fase I pada 24 Maret 2019. Lokasi peresmian berlangsung di Kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Kembali ke hari itu, Jokowi meresmikan beroperasinya MRT Jakarta bertepatan dengan event car free day yang rutin dilaksanakan setiap Minggu pagi. Dia mengenakan kaos lengan panjang abu-abu dengan jeans biru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim MRT fase pertama saya nyatakan dioperasikan," demikian kata Jokowi, Minggu (24/3/2019).
Kereta MRT Jakarta memiliki dimensi panjang 20 m, lebar 2,9 m, dan tinggi 3,9 m. Warna kereta didominasi oleh warna biru dan abu-abu metalik, sementara badan kereta terbuat dari bahan baja antikarat (stainless steel) dengan berat kosong per satu kereta mencapai 31 hingga 35 ton.
Di setiap kereta terdapat delapan buah pintu dengan tinggi 1,8 m dan lebar 1,3 m serta pintu penghubung antarkereta di ujung tiap kereta. Sedang pintu darurat terletak di kabin masinis.
Setiap kereta bisa menampung hingga 332 orang atau 1.950 orang per rangkaian. Kecepatan maksimum kereta mencapai 100 km/jam (rata-rata operasional 35 km/jam).
Kereta akan melaju di atas rel yang beroperasi pada jalur layang dan bawah tanah. Desain konstruksi stasiun dan jalur bawah tanahnya memenuhi standar tahan gempa Indonesia dan banjir.
MRT Jakarta tahan gempa karena dibangun dengan standar konstruksi SNI 2012. Lalu tahan banjir, karena pintu masuk ditinggikan hingga 1,5 meter, menggunakan anti-flood barrier system, sump-pit dengan sistem pompa dan sensor ketinggian air.
Dari segi kenyamanan, kereta MRT Jakarta memiliki stasiun dengan fasilitas yang sangat mendukung. Stasiun akan dilengkapi penyejuk udara, eskalator, elevator, area komersil, fasilitas umum/sosial, WiFi, fasilitas khusus bagi penumpang prioritas (ibu hamil-menyusui/penyandang disabilitas/lansia/anak-anak), hingga sistem tiket terpadu.