Basuki menjelaskan masyarakat lewat program padat karya tunai akan ikut dalam berbagai pembangunan dan pengembangan infrastruktur pedesaan. Mulai dari pembangunan irigasi, pembangunan pisew, pelaksanaan program kota tanpa kumuh, dan lain sebagainya.
"Kita ingin melaksanakan padat karya tunai. Apa itu? Padat karya tunai adalah memberikan pekerjaan yang low technology, tapi padat karya di pedesaan. Terutama untuk mempertahankan daya beli masyarakat di pedesaan," kata Basuki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami mendistribusikan uang pembangunan ke desa-desa," lanjutnya.
Basuki menjelaskan, secara rinci anggaran yang akan digelontorkan untuk padat karya tunai ada Rp 10,22 triliun. Anggaran itu akan digunakan untuk membeli peralatan, material pembangunan, hingga upah untuk masyarakat. Mereka yang ikut program padat karya tunai ini akan dibayar mingguan.
"Ini semua dibayar mingguan seperti yang biasa terjadi di pedesaan. Ada yang dibayar Kamisan (setiap Kamis) dan mingguan," jelas Basuki.
Anggaran Kementerian PUPR di tahun 2020 sendiri sebesar Rp 120 triliun. Kemudian direalokasi sebesar Rp 36,19 triliun, Rp 10 triliun di antaranya digelontorkan untuk program padat karya tunai.
Simak Video "Video Jenazah TKI Banyuwangi Meninggal di Kamboja Tiba di Rumah Duka"
[Gambas:Video 20detik]
(fdl/fdl)