Sementara itu, proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung mengalami keterlambatan 1 tahun dalam proses pembangunannya. Untuk meningkatkan efisiensi proyek itu akan digabungkan dengan proyek Kereta Kencang sampai Surabaya. Dua proyek itu akan menjadi 1 rel.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hal itu dilaporkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, dalam rapat terbatas dengan Presiden Jokowi dan menteri lainnya secara virtual. Dia mengatakan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terjadi perlambatan.
"Kemudian juga ada tadi dilaporkan oleh Menteri BUMN terkait dengan proyek kereta cepat, itu juga terjadi budget over run dan ada keterlambatan sebesar 1 tahun," ujar Airlangga.
Untuk mengatasi hal itu, Jokowi, kata Airlangga memberikan arahan agar proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung digabung dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Itu artinya konsorsium Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) akan ditambah dengan konsorsium dengan Jepang yang menggarap kereta cepat Jakarta hingga Surabaya.
"Arahan Bapak Presiden agar lebih ekonomis, untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung tapi terus sampai Surabaya, dan diusulkan agar konsorsium bisa ditambah oleh konsorsium dari Jepang," terangnya.
"Oleh Menteri BUMN akan dikaji baik itu mengenai anggota konsorsium juga mengenai rutenya dan total project-nya," tambah Airlangga.
(acd/hns)