Proyek jalan tol Yogyakarta-Solo atau Jogja-Solo (Joglo) di wilayah Kabupaten Klaten tetap berlanjut prosesnya. Semua kepala desa (kades) terdampak tol telah menerima undangan sosialisasi analisis dampak lingkungan (AMDAL).
" Pekan depan ada sosialisasi AMDAL tapi kewenangan di provinsi. Provinsi minta dilaksanakan dengan teleconfrence di 10 kecamatan yang terkena," ungkap Sekda Kabupaten Klaten, Jaka Sawaldi pada detikcom di kantornya, Jumat (12/6/2020) siang.
Menurut Jaka, yang diundang sosialisasi AMDAL itu dari berbagai unsur. Mulai dari Kades, perwakilan masyarakat dan lainnya.
" Peserta ya kades dan perwakilan masyarakat tapi itu kewenangan provinsi. Kalau saya untuk memudahkan dengan peserta hanya 10 camat, 51 desa dan perwakilan masyarakat yang terkena sebenarnya mau saya fasilitasi di pendapa Pemkab," lanjut Jaka.
Pendapa Pemkab, terang Jaka sangat memadai sebab maksimal di hari biasa bisa menampung 400 orang, tapi karena di masa pandemi kapasitasnya dibatasi hanya separuhnya.
" Sebenarnya mau saya fasilitasi di pendapa tapi provinsi tidak mau karena takut penyebaran COVID. Ya sudah," sambung Jaka.
Pemkab, imbuh Jaka hanya sebatas fasilitator. Usulan perubahan dari Pemkab sudah disampaikan tahun lalu. Termasuk soal ada mata air yang terkena dan beberapa titik sudah digeser dan saat ini hanya tinggal menunggu
Jika melihat akan ada sosialisasi, ujar Jaka Sawaldi, proses pembangunan jalan tol tetap berlanjut. Masyarakat diminta menunggu prosesnya.
" Kalau melihat ada kegiatan ini, saya menilai pembangunan tol terus berlanjut. Masyarakat diimbau tetap tenang dan menunggu prosesnya," kata Jaka.
Secara proses, jelas Jaka, setelah sosialisasi AMDAL dan keluar hasilnya maka akan diikuti penetapan lokasi atau penlok. Penlok itulah penentunya.
Klik halaman selanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Video: Situasi Mudik Via Tol Fungsional Sleman"
[Gambas:Video 20detik]