BUMN Ini Masih Dapat Proyek Rp 3,2 T di Tengah Pandemi

BUMN Ini Masih Dapat Proyek Rp 3,2 T di Tengah Pandemi

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 15 Okt 2020 20:50 WIB
Sejumlah pekerja konstruksi melakukan aktivitas tanpa menggunakan peralatan keselamatan kerja di komplek Taman Ria, Senayan, Jakarta.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendapat kontrak baru senilai Rp 3,2 triliun di bulan September. Kontrak tersebut berupa infrastruktur pengairan hingga jalan tol.

Director of Operation II Waskita, Bambang Rianto, menjelaskan sebagian besar proyek tersebut berasal dari pekerjaan infrastruktur pemerintah.

"Kami dipercaya untuk membangun beberapa proyek infrastruktur pengairan, jalan dan jembatan, serta Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)," terang Bambang dalam keterangannya, Kamis (15/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang juga menerangkan, Waskita telah menandatangani beberapa kontrak pekerjaan proyek infrastruktur pengairan sepanjang bulan September antara lain pekerjaan pembangunan Bendungan Jragung paket I senilai Rp 733 miliar, Irigasi Tapin Kalimantan Selatan dan proyek pembangunan Bendungan Leuwikeris Paket 5.

"Di luar ketiga proyek tersebut, terdapat beberapa proyek di mana Waskita sudah ditetapkan sebagai pemenang tender," jelas Bambang.

ADVERTISEMENT

Selain proyek infrastruktur pengairan, Waskita juga telah ditetapkan sebagai pemenang tender dari beberapa proyek pembangunan jalan antara lain Jalan Sofi-Wayabula di Maluku Utara, Jalan SP Blusuh di Kalimantan Tengah dan Jalan Cerme-Gresik. Waskita juga memperoleh tambahan kontrak baru dari proyek pembangunan Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Tol Jakarta-Cikampek Selatan Paket 3.

Dengan adanya tambahan kontrak tersebut, saat ini Waskita sudah mencatatkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp12,2 triliun termasuk beberapa proyek infrastruktur seperti Jalan Tol Ciawi -Sukabumi, Tol Pasuruan-Probolinggo, Perkuatan Pantai DKI Jakarta dan Jaringan Irigasi Rentang.

"Kami fokus pada proyek infrastruktur khususnya yang berasal dari pasar eksternal dan terus meningkatkan diversifikasi ke beberapa jenis proyek baru seperti pipanisasi maupun pengembangan kawasan," ujarnya.

(acd/fdl)

Hide Ads