Progres Terkini Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi III

Progres Terkini Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi III

Ardian Fanani - detikFinance
Jumat, 06 Nov 2020 21:08 WIB
Sebuah mobil yang ditumpangi rombongan anggota Satreskrim Polres Jember mengalami kecelakaan. Kecelakaan yang terjadi di Tol Paspro (Pasuruan-Probolinggo) mengakibatkan seorang anggota tewas.
Ilustrasi/Foto: M Rofiq
Banyuwangi -

Proyek pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) III terus berlanjut. Salah satu ruas tol Trans Jawa ini memasuki tahap inventarisasi, pengukuran tanah dan appraisal atau penaksiran nilai tanah untuk ganti rugi tanah yang terdampak. Ketiga proses ini sedang berjalan secara bersamaan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Jalan Tol Probolinggo Banyuwangi III, Pungki Enggar P mengatakan, inventarisasi terus dilakukan sebelum dilakukan pembangunan proyek tersebut.

"Progres terbaru masih berjalan inventarisasi," katanya kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inventarisasi lahan ini, menurutnya melibatkan Dinas Pertanian dan Dinas Perkerjaan Umum. Dia menyebut, kedua instansi ini punya kesibukan masing-masing sehingga proses inventarisasi tidak bisa berjalan maksimal. Karena butuh penyesuaian dengan jadwal dari dua Dinas tersebut.

"Kadang kitanya pingin jalan cepat, teman-teman ini ada kegiatan. Jadi masih menyesuaikan. Makanya sampai sekarang mungkin masih belum ada pembayaran. Karena progresnya juga tergantung pada teman-teman Dinas yang lain," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dia menambahkan, dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) saat ini juga sedang melakukan pengukuran tanah. Semua tanah yang ada di Desa-desa yang terdampak pembangunan jalan tol Probowangi III sedang diukur oleh BPN.

Pada saat yang sama, menurut Pungki, proses appraisal juga sedang berjalan. Proses penaksiran nilai tanah ini menurutnya dilihat dari nilai jual obyek pajak (NJOP) dan harga pasar tanah tersebut. Setelah melihat NJOP dan harga pasarnya, akan ditentukan angka terbaik untuk ganti rugi.

"Tapi setahu saya biasanya di atas daripada harga pasar. Tapi bukan diatas banget ya. Misalnya harga pasarnya misal Rp50 ribu. Biasanya tetep diatasnya. Tapi ya ndak yang tiba-tiba jadi Rp150 ribu atau Rp250 ribu. Itukan berkali-kali lipat," ujarnya.

Langsung klik halaman selanjutnya.

Penentuan nilai ganti rugi tanah terdampak Pembangunan tol Probowangi III ini seharusnya sudah selesai pada bulan ini. Karena proses penaksiran harga sudah berjalan. Dia mengaku sedang menunggu laporan dari tim appraisal.

"Setelah laporan dari appraisal sudah masuk, kami musyawarah kan ke Desanya," jelasnya.

Pungki menyatakan tidak bisa menyampaikan kisaran nilai ganti rugi tersebut. Menurutnya, kisaran nilai taksiran itu akan disampaikan langsung kepada pemilik tanah saat proses musyawarah di Desa. Karena ini berkaitan langsung dengan pemilik tanah.

"Tahun ini Insya Allah ada musyawarah satu Desa di Desa Watukebo (Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi)," bebernya.

Sejauh ini, lanjutnya, seluruh proses berjalan dengan lancar. Masyarakat mendukung baik seluruh kegiatan yang dilakukan untuk proses pembangunan jalan tol Probowangi ini. Secara kelengkapan dokumen masyarakat juga sangat mendukung.

"Kekurangan dokumen masyarakat cepet untuk melengkapinya. Dan dilapangan juga pada waktu pengukuran tidak ada masalah," pungkasnya.


Hide Ads