Adapun terkait dengan keamanan, perusahaan telah menyediakan 636 Unit CCTV yang berada setiap satu kilometer dengan memiliki kamera dua arah sehingga dapat mencakup seluruh aktivitas yang terjadi di jalan tol (termasuk di rest area).
CCTV itu selalu dipantau oleh petugas selama 24 jam penuh melalui Command Center yang berada di setiap ruas tol maupun yang berada di kantor pusat dengan menggunakan sistem terintegrasi.
Dalam sistem yang sudah terintegrasi tersebut, terdapat fitur yang dapat mendeteksi apabila terdapat peringatan dari tiap ruas tol dan petugas akan langsung merespon keluhan dengan response
time maksimal 5 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Hutama Karya juga telah menyiapkan 435 petugas layanan pengamanan siaga selama 24 jam untuk melakukan pengawasan di sepanjang jalan tol.
Sementara itu, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan
menyampaikan hingga kini pihaknya maupun kepolisian belum menerima laporan apapun secara resmi terkait tindak kejahatan di jalan tol.
Soal informasi mengenai beberapa tindak kejahatan di ruas tol Trans Sumatera, menurut Fauzan setelah dilakukan pengecekan oleh pihak kepolisian daerah setempat kejadian tersebut tidak dibuktikan atau dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Hingga saat ini, baik perusahaan maupun kepolisian daerah setempat belum pernah menerima laporan resmi terkait tindak kejahatan seperti pembegalan maupun pemerasan di sepanjang jalan tol maupun rest area," jelas Fauzan.
Lebih lanjut Fauzan menyampaikan bagi pengguna jalan tol yang merasa mendapatkan tindak kejahatan diarahkan untuk melakukan laporan secara resmi.
"Kami berharap agar pengguna jalan tol yang merasa dirugikan atau mengalami tindak kejahatan di ruas JTTS, agar dapat segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib atau ke call center kami," kata Fauzan.
(zlf/zlf)