PT Adhi Karya (Persero) Tbk melaporkan penyelesaian proyek LRT Jabodebek secara keseluruhan sudah mencapai 80%. Artinya, proyek ini menyisakan 20% pekerjaan yang belum selesai.
Berdasarkan bahan paparan publik perusahaan, Selasa (15/12/2020), progres terkini LRT Jabodebek untuk Lintasan 1 Cawang-Cibubur 92,4%, Lintasan 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 76,6%, dan Lintasan 3 Cawang-Bekasi Timur 88,7%.
Sementara itu, pembebasan lahan untuk pembangunan depo LRT Jabodebek sudah mencapai 100%, dan perkembangan konstruksinya sudah 31,4%. Sejauh ini pihaknya sudah menerima pembayaran untuk pekerjaan proyek LRT Jabodebek sebesar Rp 10,8 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Begini Progres Pembangunan LRT Jabodebek |
Sementara itu, Adhi Karya selalu kontraktor proyek menargetkan LRT Jabodebek beroperasi Juli 2022.
"COD-nya (tanggal beroperasi secara komersial) di awal Juli 2022," kata Direktur Operasi II Adhi Karya, Pundjung Setya Brata melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (23/10/2020).
Dia menjelaskan, untuk fisik dan system completion memang akan rampung pada Oktober 2021, dan fisik yang bersifat heavy maintenance selesai di Desember 2021.
Selain itu masih ada proses-proses yang harus dilalui sebelum LRT Jabodebek benar-benar beroperasi secara komersial alias mulai mengangkat penumpang.
Pihaknya juga perlu melakukan tes fungsi (test commissioning) terhadap tingkat otomatisasi alias Grade of Automation (GoA) pada kereta.
"Setelah itu dibutuhkan testing Commissioning GoA 0 dan 3 untuk keseluruhan lintas dan trial operation dengan total durasi 8 bulan setelah system completion sehingga Commercial Operation Date (COD) di awal Juli 2022," jelasnya.
Berkaitan hal di atas, GoA level 3 artinya kereta beroperasi, bergerak dan berhenti secara otomatis tanpa driver, namun tetap ada train attendant, yakni pramugara/pramugari pada operasi penutupan pintu dan gangguan.
(toy/fdl)