Jokowi Jamin Relokasi 2.000 Rumah Korban Terdampak Erupsi Semeru

Jokowi Jamin Relokasi 2.000 Rumah Korban Terdampak Erupsi Semeru

Siti Fatimah - detikFinance
Selasa, 07 Des 2021 17:24 WIB
Jokowi Tinjau Erupsi Semeru
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau lokasi terdampak bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi mengambil tindakan prioritas bagi korban.

Jokowi menegaskan, penanganan tanggap darurat yang diprioritaskan meliputi pencarian korban, proses evakuasi serta ketersediaan logistik bagi masyarakat terdampak dan pengungsi. Selain itu, rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru pun turut menjadi prioritas

"Kita berharap semua sudah bisa dimulai, baik itu perbaikan infrastruktur maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan memang berbahaya untuk dihuni kembali," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Selasa (7/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, untuk tempat tinggal warga yang berada di lokasi bencana akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Dia menyampaikan, dari laporan yang diterima sekitar 2.000 rumah yang akan direlokasi.

"Segera kita putuskan di mana relokasinya dan saat itu juga akan kita bangun kalau semua sudah siap," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Menanggapi arahan tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen Bina Marga) Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya terlebih dahulu akan memastikan akses menuju lokasi bencana bisa dilalui untuk kendaraan logistik dan kebutuhan pengungsi.

"Tugas kami adalah mendukung upaya tanggap darurat, pembersihan, termasuk sarana dan prasarana juga sudah didistribusikan. Untuk relokasi warga kita menunggu lokasi yang aman dari Badan Geologi (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral)," kata Hedy.

Lanjut halaman berikutnya.

Dia mengatakan, PUPR akan mencari jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang-Turen-Malang yang terputus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan. Dalam 2 bulan ke depan, pihaknya akan membangun jembatan gantung untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua sebagai penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang Selatan.

"Kami juga menyiapkan jalur alternatif ke arah selatan sepanjang 2 km yang dibangun oleh Pemkab dan Kementerian PUPR membantu 7 km. Tetapi ini memang tidak bisa digunakan untuk kendaraan berat, hanya logistik ringan," sambungnya.

Selanjutnya untuk perbaikan Jembatan Besuk Koboan yang berada di Ruas Jalan Nasional Turen - Lumajang dibutuhkan waktu perbaikan sekitar 1 tahun. Perbaikan tersebut rencananya akan bersifat permanen.

"Pembangunan jembatan permanen dengan bentang 130 meter butuh waktu. Makanya kita buatkan dulu jembatan gantung yang bersifat sementara untuk pemulihan konektivitas," ujarnya.


Hide Ads