PT Brantas Abipraya (Persero) tengah menggarap Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Perusahaan konstruksi milik negara ini dipercaya untuk membangun Bendungan Mbay Paket II yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Miftakhul Anas mengatakan Bendungan Mbay tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang diproyeksikan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 ha lahan pertanian.
"Bendungan Mbay yang merupakan salah satu upaya kami dalam mendukung program Pemerintah dalam ketahanan air dan pangan nasional. Bendungan ini memiliki volume tampung total 51,74 juta m3 dengan luas genangan 499,55 hektar (ha)," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, dalam pembangunan bendungan ini, ruang lingkup pekerjaan perseroan meliputi clearing dan grubbing lokasi inlet tunnel, pekerjaan clearing dan grubbing lokasi outlet ke disposal dan stockpile.
Selain itu, perseroan juga menggarap pembuatan jalan akses rencana galian inlet di disposal dan stockpile, pekerjaan pembuatan jalan akses outlet ke disposal, persiapan pekerjaan galian inlet dan persiapan pekerjaan shotcrete, material serta mobilisasi alat.
Sebagai informasi, selain merampungkan Bendungan Mbay, Brantas Abipraya juga sedang mengerjakan proyek bendungan dan irigasi yang menjadi PSN. Di antaranya Bendungan Sepaku Semoi di IKN, Kalimantan Timur, Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah, Bendungan Semantok di Nganjuk, Jawa Timur, serta Bendungan Ciawi di Jawa Barat.
Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan, pembangunan bendungan ini adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim yang dihadapi saat ini. Mengingat efek ini mengakibatkan kekurangan air pada musim kemarau yang berkepanjangan dan curah hujan tinggi yang dapat mendatangkan banjir.
Bersambung ke halaman selanjutnya. Langsung klik